Hujan turun sangat deras. Hawa dingin menyelimuti. Sore ini, cuaca begitu buruk. Yang ada di pikiranku hanyalah, kekhawatiran.
"Sayang, perjalanan masih cukup jauh, tidurlah."
"Hhmm iya mom."
Aku menyenderkan kepalaku ke kaca mobil. Semoga hari ini tidak cepat berganti.
---
Aku masih tertidur saat merasa sesuatu menyentuh hidungku. Entah apa itu tapi rasanya sedikit geli.
Aku pun tidak tahan dan membuka mataku sedikit demi sedikit. Aku terkaget melihat Charles, adikku sedang memainkan hidungku dengan bahagianya.
"Hey !" Refleksku.
Charles hanya tertawa kesenangan.
Dimana aku? Mom? Dad? Dimana mereka? Hanya aku dan Charles?
"Charles, dimana mom?"
Charles hanya diam dan tetap ingin memainkan hidungku.
Astaga, aku lupa. Charles belum lancar bicara.
Aku melihat ke arah kananku. Jendela mobil terbuka, ternyata aku sudah sampai di depan rumah.
Aku membuka pintu mobil dan segera turun dan berjalan kearah rumahku. Saat itu juga aku terlupa akan sesuatu.
Charles !
Astaga, aku langsung kembali ke mobil dan melihat Charles hanya cemberut melihatku.
"Maafkan kaka Charles." Kataku sambil menggendongnya keluar dari mobil.
---
"Mom? Dad?" Aku masuk ke dalam rumah.
"Ah sayang kau sudah bangun. Mom dan Dad tidak tega membangunkanmu, kamu terlihat sangat lelah."
"Lalu, kenapa Charles juga ada di mobil?" Tanyaku sambil menurunkan Charles dari gendonganku.
"Ah itu, Charles ga mau turun dari mobil entahlah, tapi Charles kamu ga mengganggu kaka mu kan?"
"Tidak.." jawabnya polos sambil menggelengkan kepalanya.
Aku hanya tersenyum sambil memutar bola mataku lalu bergegas naik ke lantai atas.
"Sayang, makan malam dulu."
"Aku masih kenyang mom."
"Benarkah?"
"Hhmm.." jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
JugendliteraturHarapan. Itu yang membuat kita kuat dalam cinta. Harapan. Itu yang membuat kita bersemangat mengejarnya. Tapi, bagaimana jika harapan yang kita buat itu salah?