Samar-samar aku mendengar suara ketukan pintu di dalam tidurku.
Ah tidak, itu bukan ketukan, tapi gedoran dan itu membuatku terbangun.
Aku bangun dari ranjangku dan memakai sendal kelinci berbuluku.
Aku membuka pintu, mataku tidak melihat seorang pun di sana. Aku menggosok mataku agar bisa melihat lebih jelas. Tetapi tetap tidak ada orang di sana. Aku menggeliat kecil dan menguap.
"Kaka !" Suara itu membuatku tidak jadi menguap.
"Charles?" Aku terkaget melihat sesosok anak kecil.
Charles langsung menarik tanganku. Akupun mengikutinya.
"Oh sayang kau sudah bangun? Siap untuk sekolah barumu?" Sapa dad yang sedang duduk di meja makan bersama mom di lantai bawah.
"Lihatlah, Charles tiba-tiba bangun sangat pagi hanya untuk membangunkanmu agar tidak terlambat." Timpa mom.
Aku memandang ke arah Charles. Dan dia hanya tersenyum sambil memperlihatkan gigi-gigi putihnya yang baru tumbuh.
Aku menggendongnya ke lantai bawah dan menempatkannya di kursi khusus anak kecil.
"Kaka mandi dulu ya Charles sayang." Kataku.
Aku pun bergegas naik ke kamarku, mandi, dan bersiap-siap.
---
"Mom dad Charles, aku pergi !"
"Hati-hati sayang." Sahut mom dan dad bersamaan."
Charles dengan lucunya melambaikan tangannya ke arahku.
Aku menutup pintu rumah dan segera berjalan menuju sekolah.
Jarak dari rumahku ke sekolah tidaklah jauh, tapi tidak juga terlalu dekat.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya aku sampai di depan gerbang sekolahku yang baru. SMA Bethania.
Aku terus melangkahkan kakiku. Sambil dalam hati berharap, semoga sekolah ini berkesan dan tidak buruk bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Fiksi RemajaHarapan. Itu yang membuat kita kuat dalam cinta. Harapan. Itu yang membuat kita bersemangat mengejarnya. Tapi, bagaimana jika harapan yang kita buat itu salah?