prepare (2)

7.6K 392 0
                                    

Aku membereskan meja belajarku. Tas sekolah, dan seragam sudah kugantung rapi.

Lalu aku berdiri di depan cermin besar yang ada di lemariku. Melihat diriku dari atas sampai bawah.

Aku melihat rambut panjangku yang berwarna hitam kecoklatan. Tubuh rampingku. Jari-jari mungilku. Tak sadar aku juga sudah bertambah tinggi.

Aku menghela nafas panjang. Berjalan menuju ranjang kesayanganku dan melepas sendal kamar kelinciku.

Tiba-tiba aku mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku.

"Sayang, sudah tidur?"

Suara mom.

Aku langsung naik ke ranjangku dan memakai selimut.

Pintu terbuka. Aku mendengar suaranya.

"Sayang..." mom mengelus rambutku.

"Mom bawakan roti panggang, makanlah. Kamu melewatkan makan malam hari ini."

"Aku tidak lapar mom."

Mom tersenyum kecil.

"Apa ada masalah? Ceritalah."

"Tidak.."

"Kau tahu, matamu itu tidak bisa berbohong."

"Aku hanya lelah mom."

"Benarkah?"

"Hhmm.." jawabku mengiyakan pertanyaan mom.

"Mom tahu sayang, kamu khawatir tentang hari pertamamu?"

Mataku terbuka lebar dan menatap mom.

"Semua akan baik-baik saja. Percayalah. Lagian kamu sudah melewati MOS. Sudah ada beberapa teman yang kamu kenal kan?"

Aku menggelengkan kepalaku.

"Lama-lama kamu akan punya teman baru."

Aku hanya tersenyum.

"Maaf sayang, karena pindah rumah, kamu juga harus pindah sekolah. Maaf."

"Ga kok mom. Bukan salah mom atau dad. Lagipula, masih di kota yang sama kan. Aku masih bisa bertemu teman SMPku tiap saat." Jawabku sambil berpikir positif.

Aku adalah alumni SMP Albertha. Sebenarnya, aku ingin melanjutkan SMA di SMA Albertha. Kebanyakan teman-temanku melanjutkan di sana. Tapi, mom dan dad memutuskan untuk pindah rumah, aku terpaksa harus pindah sekolah karena jarak dari rumah ke sekolah sangatlah jauh.

"Semuanya akan baik-baik aja sayang. Mom percaya kamu bisa bersosialisasi."

Aku memeluk mom erat. Terima kasih sudah percaya padaku mom, tapi aku tidak yakin pada diriku sendiri.

"Sudah malam. Tidurlah."

"Iya, good night mom."

"Sweet dream sayang." Mom pun menutup pintu.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang