new seatmate

5.4K 322 0
                                    

Akhirnya aku sampai di depan kelas baruku. 10 IPA - A. Aku melangkah masuk ke dalam. Suasana kelas sangatlah ramai dan sedikit berisik.

Banyak anak-anak sudah kenal satu dengan yang lain. Mereka sudah mulai berbincang bercanda tawa. Entahlah aku tidak yakin aku bisa secepat itu berosialisasi.

Aku bukan orang yang gampang memiliki teman baru. Bisa dibilang aku ini seorang yang sedikit pendiam dan pemalu.

Aku melangkahkan kakiku menuju kursi kosong di ujung pojok kanan. Menaruh tasku dengan rapi lalu duduk. Aku melihat ke sebelahku, kosong.

Aku meletakkan kepalaku di meja dengan kedua tanganku bagaikan bantal. Menunggu jam pulang sekolah hari ini. Semoga waktu berjalan cepat.

"Hhmm.. maaf, boleh aku duduk di sini?"

Aku mendengar suara itu. Ah mungkin orang itu bertanya pada orang di depanku.

"Hhmm.. maaf, boleh aku duduk di sini?"

Suara itu lagi. Orang di depanku itu siapa sih. Masa orang nanya ga dijawab. Aneh.

"Hhmm.. permisi.." aku merasa seseorang mengetuk pundakku.

Astaga,orang itu bertanya padaku? Aku langsung mengangkat kepalaku.

"Oh ya maaf." Kataku.

Baiklah, teman sebangku pertamaku di sekolah ini. Seorang perempuan berambut panjang lurus berwarna hitam, memakai kacamata hitam, dan bertubuh ramping.

"Kamu anak baru ya?" Dia bertanya kepadaku.

"Iya."

"Ah pantas saja, aku tidak pernah melihatmu di SMP Bethania sebelumnya. Dimana asal sekolahmu?"

"SMP Albertha."

"Ah aku tahu. Sekolah Albertha adalah lawan terberat sekolah ini dalam pertandingan basket."

"Lalu, kenapa kamu pindah?"

"Aku pindah rumah. Alasan keluarga."

"Ah ya, aku tahu itu berat. Sudahlah, selamat datang di SMA bethania..." Dia tidak melanjutkan kalimatnya.

"Hhmm.. namamu?" Tanyanya padaku.

"Charlotte."

"Nama yang unik. Bagaimana menulis namamu? Siarlot atau dengan tambahan huruf E dibelakangnya menjadi sharlote?"

"C-H-A-R-L-O-T-T-E. Charlotte. Dibaca Sharlot."

"Ah ya, aku mengerti. Nama yang unik. Aku Veronica. Selamat datang di SMA Bethania, Charlotte." Katanya sambil tersenyum.

"Terima kasih." Aku membalas senyumannya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang