"Aku pulang." Aku masuk ke dalam rumah lalu membuka sepatuku.
"Bagaimana harimu? Sekolah barumu? Sudah dapat teman baru? Apa wali kelasmu orang yang baik? Atau galak?" Mom terus menyemburkan banyak pertanyaan padaku.
"Semua baik-baik saja mom. Tenanglah." Aku tersenyum.
Tiba-tiba aku merasakan sesuatu di tanganku.
"Charles !" Ternyata dia menaruh coklat cair di tanganku.
"Co-klat" katanya sambil mengeja dengan mulutnya yang belepotan coklat.
"Astaga sayang, ayo-ayo kita cuci tangan sekalian mandi." Mom menggendong Charles.
"Mom, coklat." Charles menolak untuk digendong mom.
"Iya sayang itu coklat. Ayo kita mandi dulu."
Charles menempelkan kedua tangannya di pipi chubbynya sambil tersenyum lucu.
"Astaga lucunya.. mom tidak pernah menyangka telah melahirkan anak selucumu." Mom hendak menggendong Charles lagi. Tapi lagi-lagi Charles menolak.
"Ayolah sayang, kita mandi sambil bermain bebek."
"Be-bek !"
"Iya bebek." Mom berhasil menggendong Charles dan membawanya ke kamar mandi
Aku hanya tersenyum melihat tingkah lucu Charles. Pipinya yang chubby dan matanya yang bulat membuatku gemas.
Aku berjalan menuju kamarku. Tiba-tiba aku menyadari, tanganku penuh dengan coklat. Astaga Charles. Aku pun bergegas mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Teen FictionHarapan. Itu yang membuat kita kuat dalam cinta. Harapan. Itu yang membuat kita bersemangat mengejarnya. Tapi, bagaimana jika harapan yang kita buat itu salah?