"Aku pulang."
"Hai sayang kau sudah pulang. Dad sebentar lagi akan pulang dari kantor. Kau sudah makan? Mau makan sekarang?"
"Aku mau mandi dulu mom."
Aku pun berjalan menuju ruang TV. Aku mengambil remote TV dan sadar bahwa kertas yang jatuh ke atas kepalaku itu masih kugenggam sedari tadi. Aku pun meletakkannya di meja.
Baiklah, ada film apa hari ini, kataku dalam hati.
Tidak ada film seru, baiklah sehabis mandi aku akan menonton DVD, gumamku.
###
Aku keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutku dengan handuk. Tiba-tiba aku mendengar suara ketukan di pintu kamarku.
Aku membukanya. Tidak ada siapa-siapa.
"Babi kecil !"
Charles?
"Babi kecil ! Babi kecil !" katanya berulang kali sambil tertawa keras. Dia terlihat sangat lucu.
"Babi kecil!" dia menunjukku sambil tertawa.
Aku bingung. Apa maksudnya?
Aku pun tak hiraukan dia.
Aku turum ke lantai bawah dan menuju ruang TV.
Aku menyetel DVD favoritku lalu duduk.
Tiba-tiba aku melihat sebuah kertas terbuka di meja.
Aku mengambilnya.
SADARLAH BABI KECIL !
"Babi kecil !" teriak Charles.
Aku langsung terdiam. Aaron, awas kau !
Aku naik ke lantai atas dan mengerjar Charles. Suara tawa aku dan Charles mengisi seisi rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Teen FictionHarapan. Itu yang membuat kita kuat dalam cinta. Harapan. Itu yang membuat kita bersemangat mengejarnya. Tapi, bagaimana jika harapan yang kita buat itu salah?