let them go (2)

2.6K 183 0
                                        

"Ini bahan-bahannya, sekarang ayo kita... buat !"

"Yeyy ! Aku yang akan mengoleskan mentega pada jagung."

"Aku yang akan membumbui daging-daging ini."

"Aku yang akan memotong-motong semua bahan."

"Dan yang lain membakar. Oke?"

"Siap bos !"

Semua membagi tugas untuk BBQ malam ini.

Aaron bertugas membumbui daging-daging. Pikirannya tetap melayang sambil melihat Charlotte dan Mike yang sedang membakar daging dan jagung. Tawa dan canda mereka tergiang di telinga Aaron.

"Tapi.. aku harus merelakannya.."

Kalimat itu..

"Hey ! Ngelamun aja."

Tiba-tiba Vero menoel bahunya.

Aaron hanya tersenyum.

---

Hari sudah malam. Semua orang sudah tertidur kecuali Aaron. Otaknya tidak berhenti berpikir. Pikirannya kacau.

Dia hanya duduk diam di ruang tengah.

Tiba-tiba dia mendengar suara pintu terbuka dan langsung menoleh ke belakang.

"Charlotte?"

"Oh hai Aaron. Kau tidak tidur?"

"Belum. Kau, untuk apa keluar kamar?"

"Entahlah.. aku hanya tidak bisa tidur."

Charlotte pun duduk di samping Aaron dan sesekali menguap.

"Kau tahu, aku mengantuk tapi rasanya tidak bisa tidur. Aneh memang." Sahut Charlotte tiba-tiba.

"Kembalilah ke kamar. Di sini dingin."

"Ceritakanlah satu cerita. Mungkin itu akan membantuku agar bisa tidur."

Aaron diam sesaat. Pikirannya masih kalut.

"Hhmm.. pada suatu hari, ada seorang pria yang kesepian. Lalu dia bertemu seorang wanita..."

"Apa pria itu tampan? Apa wanita itu cantik?"

"Hhmm.. wanita itu sangat cantik."

"Baiklah lanjutkan."

Charlotte sudah mulai setengah tidak sadar.

"Wanita itu membuat si pria tidak merasa kesepian lagi. Rasanya bahagia jika wanita itu berada di dekat si pria. Wanita itu mengajarkan si pria banyak hal. Mulai dari bagaimana peduli dengan orang lain, cara untuk bersemangat dalam hidup, cara untuk tetap ceria, cara untuk tetap tinggal dan berharap, dan mengajarkan apa itu cinta..."

"Cinta?"

"Iya cinta. Pria itu mulai mengenal apa itu cinta. Bagaimana berjuang untuk sebuah cinta. Lama-kelamaan, si pria mencintai wanita itu..."

"Kau pandai bercerita. Lanjutkan."

"Tapi, saat pria itu mulai mencintai si wanita. Wanita itu pergi dan mencintai pria lain. Si pria sangat sedih dan sakit. Tapi, si wanita tidak pernah menyadari hal itu."

"Kau tahu, kau belum menamai si wanita dan si pria." Sahut Charlotte sambil menguap.

Aaron terdiam.

"Nama? Hhmm.. nama si wanita itu adalah..."

Tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang tertidur.

Aaron menoleh ke samping.

Charlotte sudah tertidur pulas.

Dia cantik. Bahkan sedang tertidur pun dia tetap cantik.

Aaron tersenyum.

Dia mengambil selimut di kamarnya dan menyelimuti Charlotte.

"Tapi.. aku harus merelakannya.."

Kalimat itu kembali terngiang.

Aaron tersenyum walaupun hatinya tercabik.

Iya, aku harus merelakannya, sahut Aaron dalam hati.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang