EPILOG

40.2K 2.2K 48
                                    

"Ranu, kalau makan jangan lari-lari dong sayang. Mommy capek tau ngejarnya," ucap Prilly ngos-ngosan, keringat bercucuran dari dahinya. Namun si Ranu kecil hanya tertawa melihat ibunya.
 
" Sini dong Mom, cemen gitu aja udah capek," ledeknya mengacungkan ibu jarinya terbalik, dasar Ranu sifatnya sama seperti ayahnya sangat suka menggoda. Prilly yang dibuat geram meletakkan makanannya di meja, merentangkan tangannya hendak menangkap Ranu.

"Hmm awas kamu yaa, mommy tangkep," ucapnya dengan seringai kecil.
 
Ranu yang melihat ibunya tertawa geli seraya berlari menghindar dari ibunya.
 
HAP!!!!

Sepasang lengan kokoh mengangkat tubuh mungil Ranu, ya siapa lagi kalau bukan sang ayah. Ali. Dia menggelitiki pinggang Ranu sampai anak itu menyerah.

"Ampun Daddy hahahaha ampun," mohonnya yang tak kuasa menghindar dari serangan Ali.
 
Ali menurunkan Ranu.

"Minta maaf dulu sama Mommy. Mommynya sendiri di kerjain," nasehatnya mengusap pucuk kepala anak semata wayangnya itu.
 
"Mom Ranu minta maaf," ucap si kecil mencium pipi Prilly.

"Tapi Ranu gamau makan wlee," lanjutnya berlari menghindar dari Prilly.
 
Prilly dan Ali hanya tersenyum menatap anak semata wayangnya itu.
 
Twinkle, twinkle, little star

How I wonder what you are

Up above the world so high

Like a diamond in the sky

Twinkle, twinkle little star

How I wonder what you are 

When the blazing sun is gone

When he nothing shines upon

Then you show your little light

Twinkle, twinkle, all the night

Twinkle, twinkle, little star

How I wonder what you are.
 
Suara merdu Prilly dan suara si kecil Ranu yang di iringi gitar akustik yang di mainkan Ali bergema di halaman belakang rumah mereka. Seraya bernyanyi, Prilly membalikkan daging yang dipanggangnya. Malam ini keluarga kecil itu memutuskan untuk melakukan pesta barbeque sekalian mendirikan tenda untuk camping di halaman belakang. Setelah daging yang dipanggang Prilly matang, mereka menyantapnya dengan lahap.
 
"Mom, kenapa bintangnya gak keliatan?" Tanya Ranu kecil seraya meniup sosisnya yang masih panas.
 
Prilly mengadahkan kepalanya menatap langit.

"Hmm iya ya, padahal langitnya cerah. Harusnya bintangnya kelihatan."
 
Ali tertawa kecil menyimak percakapan ibu dan anak itu, entah apa yang lucu.

"Dad, kenapa ketawa?" Tanya Ranu kecil polos.
 
"Gapapa, bintangnya gak kelihatan soalnya dia iri," sahutnya.
 
Ranu mengernyitkan dahinya.

"Iri kenapa Dad?"
 
"Soalnya sinarnya kalah terang sama Mommy."

Ucapan Ali sukses membuat pipi Prilly merona, sementara Ranu masih menatap kedua orang tuanya bingung.
 
"Mommy memangnya menyala?"
 
Prilly memutar bola matanya, meminta Ali mempertanggung jawabkan ucapannya. Namun Ali malah terkekeh.

"Hmm kamu gatau aja, kalo gelap mommymu nyala. Lebih terang dari lampu belajar," jawabnya asal yang dihadiahi cubitan di perutnya oleh Prilly.
 
Sementara Ranu menanggapi jawaban Ali dengan antusias, matanya berbinar-binar.

"Really?"
 
Ali meraih tubuh mungil anaknya, membawanya ke pangkuannya.

"Yeah, tapi ini rahasia. Ranu bisa jaga rahasia kan?" Bisiknya di telinga Ranu.
 
Ranu menatap Ali serius, mengacungkan ibu jarinya, berbisik ke telinga Ali.

"Oke, rahasia."
 
Prilly yang tidak mendengar ucapan Ali, hanya tersenyum simpul.

"Ayo masuk ke tenda, it's time to sleep."
 
Setelah berada di dalam tenda, mereka merebahkan dirinya dengan posisi Ranu kecil yang berada di tengah-tengah Ali dan Prilly.
 
"Mom, Dad, can you sing me little bo peeps has lost her sheep?" pinta Ranu menggenggam kedua tangan orang tuanya, mengayunkannya ke atas.
 
Ali merengkuh tubuh Ranu dan Prilly ke pelukannya, mengusap kepala Ranu seraya bernyanyi hingga Ranu tertidur.

Little BO Peep Has Lost Her Sheep

And doesn't know where to find them

Leave them alone and They'll come home

Wagging their tails behind them

Little BO Peep Has Lost Her Sheep

And doesn't know where to find them

Leave them alone and They'll come home

Wagging their tails behind them

Black sheep, White sheep Brown sheep

Count your sheep to fall asleep

Racing in the meadows

Resting in the shadows

Dancing to the tune and

Enjoying through the noon

Don’t you worry for the lost sheep?

They will return to the pen to sleep (their own keep)

Herd of sheep nothing weep(s)

though the paths are very steep

All are one in the heart so deep

Let we be a Fox or sheep

Isn’t it true dear little bo peep

Little Bo-Peep (had) found her sheep,

Wandering near the Lake shore;

Rolling (Playing) in the mud, and they'll come home,

Leaving the marks, behind them

 
Suara nafas Ranu yang beraturan, menandakan anak itu sudah cukup terlelap. Ali mencium kening Ranu dan Prilly bergantian.

"Good night."
 
Prilly yang masih terjaga, meraih dagu Ali untuk mencium bibirnya singkat.

"Good night Daddy."

****

Jangan protes kalau epilognya sedikit, dari Senjanya emang seuprit hanya 727 kata. Wkwkwk.

FREAKY WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang