TROUBLE

43.7K 2.6K 48
                                    

Prilly's POV

"Nte Ii," suara Eek terdengar dari arah depan. Dia berlari ke arahku. Aku bangkit dari meja makan hendak menghampirinya. Ku gendong tubuh mungilnya lalu ku cium pipinya gemas.

"Eek sama siapa?' aku bertanya kepada Eek yang sibuk memainkan rambutku.

"Tuh."tunjuknya ke arah Alya dan Rico yang sudah menghampiri kami.

" Eh kak Alya bang Rico," sapaku ramah kepada kakak iparku.

"Duduk kak, biar aku buatin minum," tawarku.

"Gak usah Prill, kita gak lama kok,"cegah Alya. Mataku beralih menatap koper pink yang dibawa Bang Rico. Kualihkan pandanganku ke arah Ali, raut mukanya cemberut.

"Prill kita boleh minta tolong gak?"kini bang Rico yang angkat bicara. Aku yang masih tidak mengerti hanya tersenyum.

"Minta tolong apa Bang?" tanyaku.

"Gini Prill, bang Rico dapat tiket gratis dari kantor perjalanan umroh ke mekkah bareng Kak Alya,"sahut Kak Alya.

"Wah bagus dong Kak. Alhammdulilah,"ungkapku tulus.

"Bagus apaan? Kalau ujung-ujungnya ngerepotin kita,"sahut Ali keki. Aku mencubit perutnya pelan,"Aww!Sakit tahu,"lanjutnya memanyunkan bibir.

"Ya ampun Li, gue cuma mau nitipin Ekana seminggu doang. Kan kasihan kalau dititipin sama mama. Mama udah tua. Loe tahu sendiri kan Ekana nggak bisa diam."beber Alya.

" Gapapa kan Prill?Kakak titip Ekana seminggu disini,"

Aku yang dasarnya menyukai anak kecil tidak keberatan jika Eek dititipkan pada kami. Apa lagi Eek anak yang tergolong aktif dan menggemaskan. Lumayan bisa menjadi hiburan di padatnya aktifitas persiapan ujian nasional.

"Justru karena anak loe gak bisa diem malah ngerepotin. Lagi pula Prilly mau ujian. Nanti malah terganggu. Kagak dah. Loe cari baby sister aja. Biar mama yang ngawasin," sungut Ali masih dengan muka kekinya.

"Ya ampun Li. Kalau gue gak terdesak gue juga gak bakal minta bantuan loe. Ini tuh perginya mendadak banget. Gue gak mungkin cari baby sister secepat itu. lo tau sendirikan sekarang banyak modus penculikkan anak berkedok babysister. Mama juga gak mungkin bisa ngawasin Ekana 24 jam. Mama lagi sibuk ngurus bisnis restoran barunya," beber Alya dengan wajah memelas.

"Gapapa kok kak. Ekana di titipin disini aja. Aku malah seneng ada Ekana disini, jadi gak sepi-sepi banget,"ucapku dengan senyuman. Ali memutar bola matanya melotot ke arahku.
Aku balas dengan menjulurkan lidah ke arahnya.

"Aduh Prilly. Loe emang adik ipar yang paling pengertian deh." sindir Alya seraya merangkul tubuhku dan melirik Ali dengan tatapan meledek.

"Eh jangan senang dulu loe.Eek emang mau di tinggal disini?" sahut Ali masih dengan tatapan kekinya.

"Eek mama sama papa mau pergi ninggalin Eek loh. Emang Eek mau?"Tanya Ali pada Eek yang sedang sibuk memainkan rambutku. Tiba-tiba Eek menghentikan aktivitasnya. Dia menatap Ali dengan tatapan kosong. Lalu Eek menangis kencang tepat ditelingaku.

"Ahhh mama papa angan meninggal!"ucapnya di sela-sela tangisnya. Eek yang masih polos akhirnya terprovokasi juga oleh ucapan Ali,disangkanya mama papanya akan meninggal. Oh Eek,maafkan om Ali nak.

Eek masih terus menangis menengadahkan tangannya ke arah Alya. Ingusnya sudah menggantung di hidung kecilnya. Ku dengar dia sesekali menarik ingusnya sesenggukkan.

Alya yang melihat putrinya menangis, langsung mengambilnya dari gendonganku.

"Mama papa gak meninggal kok. Om ai bohong,"ucap Alya mengelus-elus punggung Eek.

FREAKY WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang