SELFISH

44.6K 2.7K 25
                                    

"Prill." panggil Ali. Aku menoleh sesaat sembari mengunyah nasi gorengku,"mama nanyain,kapan kita bulan madu?" seketika aku tersedak mendengar ucapan Ali. Apa dia bilang, bulan madu?

Ali memberikan ku segelas air," kalau makan pelan-pelan dong."ucapnya sambil memijat tengkukku pelan.

"Bulan madu?"tanyaku memastikan pendengaranku tidak salah.

" Yap."

"Trus loe bilang apa?"tanyaku penasaran. Ali tersenyum tipis.

"Secepatnya." jawabnya ringan. Aku membulatkan mataku. Seenaknya saja ia mengambil keputusan. Memutuskan secara sepihak tanpa memberitahuku dulu.

"Gue ngga mau."protesku sambil mengerucutkan bibir, Ali kemudian menarik bibirku.

"Itu bibir nggak usah digituin.Bikin nafsu aja."ujarnya santai.

Sontak wajahku terasa panas. Bisa-bisanya dia berbicara seperti itu setelah semalam dia mengajak kekasihnya kesini. Aku menepis tangan Ali yang menarik bibirku.

"Dasar mesum!"umpatku kesal. Dia malah tertawa, seakan-akan aku sedang melawak.

" Pokoknya gue ngga mau ada acara honeymoon segala."

Ali mengerutkan keningnya,"kenapa?"tanyanya polos.

Ya Tuhan, terbuat dari apa otak manusia yang satu ini. Ternyata dia bukan hanya mesum tapi juga lemot. Tentu saja aku tidak mau honeymoon. Pasti dia akan memanfaatkan situasi seperti tempo hari. Mending kalau dia mencintaiku,sedangkan ini?Oh my God! Memikirkannya membuatku ingin menangis lagi.

"Ya ngapain sih pake honeymoon segala, kayak pernikahan ini beneran aja."

Ali terdiam sejenak, ku lihat senyumannya menghilang.

"Apa aku salah ngomong? itung-itung liburan sih," jawabnya kemudian.

"Ogah banget gue liburan sama om-om mesum,wlekk!" aku menjulurkan lidahku ke arah Ali, terlihat lagi senyum mengembang di bibirnya.

Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku, "ini mah namanya loe nantangin gue."

Sontak aku mendorong kepalanya menjauh,"ah Ali!!!!"rengekku manja.

"Hahaha gue bercanda kok," aku menghela nafas lega.

"Tapi kalau loe mau juga boleh."sambungnya dengan mengedip-ngedipkan matanya.

" Ih genit."sahutku menepuk lengannya keras,membuat Ali tertawa karenanya. Akupun memasang wajah mencebik melihat tingkahnya kali ini,Ali yang jahil sudah kembali.

***

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ke perpustakaan. Kurang dari dua minggu lagi, aku akan menghadapi ujian nasional.

"Prilly,"panggil seseorang dari arah lapangan. Ku lihat Halik sedang tersenyum ke arahku sembari melambaikan tangannya.

" Hei."aku membalas sapaannya dengan senyum ramah. Halik berlari kecil menghampiriku. Menyeka keringat yang keluar dari tubuhnya. Sumpah, Halik looks so hot!

'Mau ke perpus ya?"

"Iyaa. Mau ikut?" tanyaku iseng.

"Hmm mau sih sebenarnya, tapi gue masih kringetan. Bau. Nanti loe ogah lagi deket-deket gue."jawabnya mengibas-ngibaskan bajunya. Dia menyibakkan rambutnya yang basah kebelakang.

" Haha santai aja kali."jawabku di selingi tawa. Tidak tahu kenapa kalau dekat Halik,bawaannya ingin nyengir terus.

"Nanti pulang sekolah ada waktu nggak?"Aku diam sesaat. Aduh, Halik mau mengajakku jalan?serius nih?Ah mama Prilly mau teriak!

FREAKY WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang