Prilly's POV
Kalau kalian ingin tahu apa yang ingin aku lakukan sekarang adalah mencekik Sania saat ini juga, aku menggerutu dalam hati, dia sudah mengganggu hari liburku. Aku harus bangun pagi-pagi mengantar Nunu yang akan darma wisata dari sekolahannya. Sepanjang perjalanan aku tidak ada henti-hentinya mengoceh panjang lebar.
"Nu, Bunda tuh bener-bener keterlaluan tahu gak? Ganggu istirahat Nte aja," dumelku kepada Nunu. Tidak ada mamanya anaknya pun jadi!
Nunu hanya bengong mendengar keluhanku.
"Pokoknya kalau dia pulang dari Bali gak bawa apa-apa buat Nte. Kamu Nte jual. Nte sebel sama bundamu," keluhku lagi, mengepal tanganku sendiri kemudian meninju-ninjunya dengan tanganku yang lain.
Ku lihat Nunu hanya menggaruk pelipisnya.
"Emang Nunu laku Nte kalau di jual?" Tanyanya polos.
Ku dengar supir taksi yang mengantar ku kesekolahnya Nunu tertawa mendengar pertanyataan Nunu yang polos itu. namun mukaku masih masam, aku masih kesal dengan Sania. tak lama taksi yang kami tumpangi telah sampai di sekolah Nunu. Kebetulan sekali kami sampai tepat waktu jadi kami tidak perlu menunggu lama lagi. Nunu berbaris di depan Bis sekolah, sementara bu Guru mengabsen anak muridnya.
"Anatasya Saputri," panggil Bu Guru yang membuat anak kecil keturunan Arab mengacungkan tangan. Tak lama anak itu masuk kedalam bus didampingi oleh ibunya.
Hingga nama Nunu di panggil Keanu Ansara Rahardian.
Nunu diam tidak mengacungkan tangan, matanya celingak celinguk seperti menjadi sesuatu."Nunu itu di panggil," ucapku menghampiri Nunu.
"Oh iya saya Bu Guru," ucap Nunu sambil mengacungkan tangannya.
"Ya udah ayo naik Nu," ucapku mendorong tubuh Nunu untuk masuk ke dalam Bus. Namun Nunu menolak.
"Tapi Nunu belom liat Bila Nte," aku mengerutkan keningku. Sepertinya aku pernah mendengar nama Bila tapi dimana ya?
"Itu loh Nte yang Nunu ceritain, temen Nunu yang cantik," sambung Nunu malu-malu.
Oh iya aku baru ingat sekarang, tapi kenapa Nunu malu-malu seperi itu? Jangan-jangan nih bocah..! Anak jaman sekarang masih TK sudah suka-sukaan. Aku hanya menggaruk tengkukku. Semoga saja dia tidak mewarisi sifat ayahnya yang playboy kampung itu.
Tak lama Nunu berteriak kegirangan, " itu Bila Nte."
Aku memutar tubuhku untuk melihat gadis kecil yang sudah membuat Nunuku tersenyum sumringah seperti ini. Sontak aku terkejut, bukan gadis kecil itu yang ku tatap melainkan pria yang digandeng Bila. Ali. Kenapa dia ada di sini? Ada hubungan apa dia dengan Bila.
Aku mendesah berat mengingat peristiwa 6 tahun yang lalu. Bila pasti anak Ali dan Niken."Hei," sapa Ali ramah, dia tidak terlihat terkejut sedikitpun. Sangat berbanding terbalik denganku yang tadi sampai membuka mulut lebar karena terkejut.
Aku hanya membalasnya dengan tersenyum, bola mataku memutar memastikan tidak ada Niken disini. Bisa-bisa dia malah bermesraan di depanku yang akan membuatku muak.
"Kamu nyari siapa Prill?" Tanya Ali.
"Hmm enggak, nggak nyari siapa-siapa kok," sahutku kikuk. Ku lihat Nunu menggandeng tangan Bila, membantunya menaiki tangga Bis. Dasar si Nunu, dia aja kesulitan menaiki tangga Bis, sekarang malah sok-sok an membantu orang. Modus anak TK gak jauh beda.
"Nte buruan naik, nanti di tinggal loh," Nunu berteriak dari pintu Bis yang terbuka. Ternyata cinta bisa bikin orang berubah, Nunu jadi bawel. Aku hanya manggut-manggut, ku lihat Ali menggandeng tanganku untuk naik ke dalam Bis. Aku menepis tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREAKY WEDDING
Fanfic18+ Cerita ini adalah karya @leosenja dan atas persetujuannya cerita ini di publish kembali setelah direvisi terlebih dahulu oleh @widyahadi Cinta datang tak mengenal usia, cinta datang dengan cara tak terduga,dan cinta tahu kemana takdir membawa ki...