Pt.3

4.1K 224 5
                                    

Preview

"Vesper! Sedang apa kau?!"

Vesper pov

Oh, tidak! Pelatih! "A-Ah iya, pak! Nanti saya akan kesana"

"Nanti? Tidak ada Kata nanti Vesper! Apa kau tidak ingat tentang turnamen Bulan Mei?! Kau itu kapten Vesper! Cepat latihan!"

"A-Ah i-iya pak, maafkan Saya" "yasudah! Cepat Sana!"

"Row, aku Akan berbicara padamu nanti! Tunggu aku Setelah latihanku Selesai. Ini penting row"

Row, hanya mengangguk dan dia langsung pergi. Apa dia benci padaku? Aku kan baru saja berkenalan dengannya, dan aku langsung membuat kesalahan. Tunggu! Kesalahan apa yang telah kubuat? Aku baru bertemu dengan dia dan tiba-tiba ada pelatih gila. Itu saja sudah membuat dia marah. Apa dia benar-benar marah? Atau hanya sekedar akting belaka?

Narrow's pov

Tadi, aku melihat pertengkaran Antara seorang Pelatih dengan muridnya. Apa itu disebut dengan pertengkaran? Rata-rata Sebuah pertengkaran itu menggunakan fisik.

Tidak. Itu Bukan Sebuah pertengkaran. Itu hanya Sebuah teguran dari seorang Pelatih kepasa seorang muridnya yang kurang disiplin.

Tadi, Vesper bilang bahwa ia ingin kembali menemuiku Setelah latihan. Kira-Kira, latihan selesainya kapan ya? 1 jam Mungkin? Ah, lebih Baik aku Pergi jalan-jalan saja.

Hujan kembali membasahi Kota Seattle, aku Langsung mengeluarkan payung yang berada di dalam tas. "ah, hujan lagi, Tapi, Syukurlah aku membawa payung. Jadi, aku Masih bisa terlihat oleh orang-orang" gumamku seorang diri.

Akhirnya aku menemukan tempat yang kutuju dari tadi. Toko kue. Alasan mengapa aku kesini adalah, aku ingin memberikan Vesper kue-kue kecil atau dessert yang lain.

"selamat sore dan Selamat Datang" ucap seorang pegawai. "selamat sore kembali" ucapku sembari menaruh payung di tempat yang Sudah disediakan. "Ada yang bisa Saya bantu?" "um.. Aku ingin kue itu" "apakah semua itu" aku mengangguk sebagai jawaban iya.

"mengapa Anda memilih semua kue itu? Jarang-Jarang ada pelanggan yang memilih seperti Anda" aku hanya tertawa, tetapi tidak terlalu terbahak-bahak. Hanya tertawa biasa. "Adakah Alasan dibalik semua Ini" ucap pegawai itu selagi memasukkan kue-kue itu ke dalam box. "uh.. Sebenarnya, Alasan mengapa aku memilih itu semua adalah, karena aku tidak tahu kue apa yang dia Suka"pegawai itu Langsung melihatku dengan muka yang seperti orang menahan tawa.

"apa Kata 'Dia' merujuk kepada pacaramu?" Pacar?! Mengapa dia berpikir tentang Pacar? "Ah, aku tidak punya Pacar. Dan aku memberikan semua kue Ini untuk temanku. Dia mengikuti klub basket, Jadi, aku pikir kue-kue Ini bisa menghilangkan rasa capeknya." "ternyata kau perempuan yang sangat pengertian" "ah, tidak juga kok. Ngomong-ngomong totalnya Jadi berapa ya?" "oh, itu, totalnya Jadi $126" "Ini uangnya" "terima kasih"

-------------------------------------
Aku sampai juga di sekolah,dan aku langsung pergi ke aula olahraga. Dan aku melihat Vesper disana. Apakah Vesper bisa melihatku?  Soalnya tadi aku tidak sengaja terkena air hujan. Jika Vesper tidak melihatku, Lalu, bagaimana dengan kuenya? Tak apalah. Bisa kumakan sendiri di rumah.

PPRRIIIITTT

Terdengar Suara peluit yang keras di aula olahraga. "Ok, latihan cukup sampai disini, lanjut lagi besok" ucap sang Pelatih "Ya pak!" sahut murid-murid.

"Row!" seseorang memanggilku. Oh, ternyata Vesper. Tunggu dia bisa melihatku? Orang seperti apa dia itu sebenarnya?  "Row! Aku-aku-aku. Ijinkan hhh Ijinkan hhh aku pulang bersamamu kali Ini.. Hhh" dia ingin pulang bersama ku?!

TAADAA! Part 3
Maaf Klo banyak typo
Don't forget to Vomment

AFx

InvisibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang