Besoknya, aku terbangun. Hujan belum berhenti dari kemarin. Itu artinya, Teman-Teman ku tidak bisa melihatku. Sungguh menyedihkan. Tunggu, Vesper kemarin bilang di SMS bahwa dia Satu sekolah denganku. Jadi, aku bisa tahu Siapa orangnya.
Akhirnya, aku sampai di sekolah. Syukurlah, hujan Sudah berhenti. Itu artinya, orang-orang dikelas bisa melihatku. Aku Langsung Pergi menuju ke perpustakaan untuk mencari Siapa Vesper itu. Hingga Akhirnya ku temukan buku yang kucari 'Buku Angkatan'.
Kubuka lembar demi lembar. Urutan nama itu sesuai abjad. Ini memakan Waktu cukup lama untuk menemukan nama Vesper.
Akhirnya aku menemukan lelaki berambut coklat dengan warna Mata yang sama dengan rambutnya. Dia seperti menunjukkan senyuman terbaik yang ia punya.
Aku ingin Waktu berhenti. Tunggu! Kenapa aku memikirkan Hal itu? Kita belum pernah bertemu sama sekali, dan dia juga tidak tahu aku! Bodoh! Bodoh sekali!
Hingga Akhirnya, kutaruh buku itu kembali ke tempat semula dan aku Keluar dari perpustakaan dan Pergi menuju kelas.
"Ivi!" seseorang memanggilku. Oh, ternyata Carlos. "Ada apa Carlos" tanyaku dengan nada heran "um.. Itu.. Tadi ada kakak kelas, dia menitipkan ku Ini. Dia bilang, Ini untukmu Ivi." huh? Sebuah surat? Jarang sekali ada orang yang memberi ku surat, "oh, ya, terima Kasih, Carlos" "iya, sama-sama Ivi. Eh, ngomong-ngomong, kamu mau tidak nanti Makan siang denganku? Itu, juga kalau kau tidak keberatan" "oh, tentu saja Carlos, kenapa tidak"
Aku membuka surat itu sembari berjalan di surat itu tertulis,
Temui aku di belakang sekolah saat bel Terakhir berbunyi.
Surat dari Siapa Ini? Ah, Mungkin saja Carlos tau. Akan ku SMS dia.Me:
Carlos, apa kau tau Siapa yang memberi surat itu?Carlos:
Oh, itu, tadi yang memberi surat itu adalah ketua Tim basket Kita. Kau tahu kan?Me:
Siapa? Aku tidak tahu Siapa dia. Dan aku tidak ingin tahuCarlos:
Ya ampun, dia itu Vesper. Vesper Botch.Me:
Nama keluarganya Aneh sekali. Ada keturunan mana dia?Carlos:
Kata orang-orang dia ada keturunan eropa, Tapi aku tidak begitu tahu eropa bagian manaMe:
Oh, yasudah, terima KasihCarlos:
Sama-sama :))Keturunan Eropa rupanya, dan dia adalah ketua Tim basket sekolah Kita. Patut diidolakan oleh perempuan-perempuan genit di sekolah.
----------------------------------------------
Setelah sekian lama, aku berada di sekolah, Akhirnya bel Terakhir pun berbunyi. Aku Masih ingat tentang surat itu. Haruskah aku menemuinya? Atau, Haruskah aku membiarkannya saja?Um.. Mungkin lebih Baik Jika aku menemuinya.
Yah, dengan terpaksa, aku harus menolak ajakan Teman-temanku yang berencana untuk Menonton film. Tapi, ya untuk menepati janji dengan seorang Vesper Botch. Menyebalkan. Sungguh Menyebalkan.
Disaat aku sampai di belakang sekolah, aku melihat lelaki dengan jaket denim nya sedang duduk dibawah pohon sembari menggunakan headset. Aku Tak berani untuk mengganggunya. Jadi, aku hanya berdiri dengan diam.
"Kau disini juga Row,"
Akhirnya, dia menyadariku juga. "Hai juga Vesper" "Sepertinya Ini pertama kalinya kamu dengan aku" "tentu, Jadi kau mau apa mengajakku kesini?" "bolehkah aku-"
"Vesper! Sedang apa kau?!"
Part 2 Keluar juga
Maaf Klo Kata kalian Ini gj, maklum, namanya juga pemula..
don't forget ti VommentAFx
![](https://img.wattpad.com/cover/54056998-288-k867785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible
Teen FictionNarrow Aagart. Perempuan SMA tingkat akhir yang berbeda dengan murid-murid lainnya yang di sekolah. Ada satu murid lelaki yang bernasib sama dengannya. Kalian tahu apa? Mereka tidak terlihat ketika terkena air hujan. Berharap kalau hidupnya...