Pt.16

734 45 3
                                    

author's pov

Akhirnya Narrow sampai di rumahnya yang sepi. Narrow langsung pergi ke Kamar. Dilempar tasnya ke sembarang arah. Dan Row duduk di kursi meja belajar. Dan dia bertanya kepada dirinya sendiri.

"Apa yang salah dari diriku? Kenapa orang-orang bilang kalau Aku ini aneh Akhir-akhir ini?"

Sebenarnya jawaban yang Narrow jawab tadi saat di lorong bersama Vesper adalah benar.

Narrow merasa aneh. Dia memang sedang kesal dengan Vesper, tapi apa terlihat aneh?

Tanpa pikir Panjang, Narrow pun langsung tidur.

-------------------------------

6:30 PM

Terdengar Suara ketukan pintu dari luar rumah. Row pun bangun Karena terasa terngganggu.

"IVI!! BUKA PINTUNYA!"

Cklek

"Jayne. Ada apa?" "ijinkan Aku masuk dulu, lalu akan kujelaskan semuanya" "Oh, baiklah. Silahkan masuk" "Terima kasih"

"Jadi, sebenarnya aku tidak suka dengan Vesper. Jadi, untuk ucapanku yang waktu itu, tak usah dipikirkan lagi. Dan, yang sebenarnya suka dengan Vesper itu... Ziella"

"Sudah kuduga." "eh? Maksudmu apa?" "Ya, begitulah. Aku juga sudah mempuanyai firasat bahwa Ziella suka dengan Vesper. Dan ngomong-ngomong untuk apa kau berbicara itu kepadaku?" "Aku Kira kau suka kepada Vesper." "Tidak-Tidak. Aku tidak suka kepadanya. Dan aku tidak ingin jatuh cinta" "kenapa?" "Jatuh cinta itu sakit. Katanya"

"Memang sih. Jatuh cinta itu sakit. Tapi, Ada sisi dimana kita itu menjadi seperti seorang pecandu. Kita dibuat melayang olehnya.Dan ketika Sehari saja kita tidak bertemu dengannya, kita seperti pecandu yang tidak makan obat. Jadi, ya, cinta itu seperti narkoba. Kita terus-terusan menginginkannya. Kita dibuat melayang Dan sebagainya." "Jadi, kau pernah jatuh cinta?" "Oh, Tentu" "oh"

"Suatu saat kau Akan merasakannya Ivi, Aku yakin itu" "Benarkah?" "Tentu"

"Ah, sudah malam. Aku pulang ya, Ivi." "Ya~"

Narrow pun langsung kembali lagi ke kamarnya. Dan sambil mengerjakan pr, Narrow berpikir tentang apa yang tadi Jayne ucapkan.

"Apa benar, aku akan merasakan jatuh cinta? tidak, Row, tidak. Jangan Row, jangan. Lupakan tentang Hal itu. Sebentar lagi kau Akan lulus dari SMA. Sebentar lagi akan test. Jangan pikirkan tentang itu Row, jangan."

------------------------------------------

"A-AKH! SAKIT!! PERIIH! PELAN-PELAN XAVIER!"

"Ini kan Salahmu Ziella, suruh siapa kau melakukan Hal bodoh ini?"

"KAU TIDAK PERNAH MERASAKAN HIDUP MENJADI SEORANG ZIELLA WILSON!"

"siapa juga yang mau hidup sepertimu."

"AKU MENYESAL PUNYA KAKAK SEPERTIMU"

"aku juga menyesal punya adik sepertimu"

"DIAM KAU XAVIER!"

"kau yang memulai duluan"

"Cih."

"Sudah selesai"

"oh. Yasudah"

"Kau ini tidak tahu tanda terima kasih Atau apa?!"

"Huft. Baiklah. Terima kasih. Sudah?"

"Sudah. Pantas saja laki-laki tidak Ada yang ingin bersamamu"

"DIAM KAU XAVIER WILSON!"

"kau yang memulai duluan"

"Terserah."

DING DONG

"Apa itu Ibu?" "Tak tahulah aku" "Cepat Buka pintunya Xavier" "Kenapa tidak kau saja?"

Cklek

"Ternyata kau, mau apa kau disini?" "Aku ingin berbicara dengan Ziella, boleh?" "Tentu, masuk saja kedalam"

"Ziella~" "Ada apa Jayne?" "Kau tahu tidak?" "Tahu apa?" "Ivi Ternyata tidak suka dengan Vesper" "APA?! IVI TIDAK SUKA DENGAN DENGAN VESPER?! TERNYATA TUHAN MENDENGARKU JUGAA" "Itulah kenapa Aku kesini" "Dengan sangat mulus, sekarang aku bisa mendekati Vesper Botch" "Berbahagialah Kau Ziella" "Ahahahaha. Oh ya, ngomong-ngomong Kau sudah tahu tentang rencana baruku??" "belum. Memangnya seperti apa?" "Lihat foto ini"

"KAMU SELF HARM?!"

"iya"

"Wow"

End of part 16!!!
Sorry ya, kalau pendek.

Don't forget to vomment cuk :v

AFx




InvisibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang