Part 12

1K 57 2
                                    

PART 12!!! WOOHOOOO enjoy x

Author's pov

Ivi, tidak percaya jika Dia sudah dicium oleh Vesper. Meskipun itu hanya ciuman yang singkat. Ivi merasa sangat Senang.

"Narrow, Ada apa denganmu?" tanya Ibunya Narrow yang sedang mengerjakkan Tugas kantornya. "tidak Ada apa-apa kok bu.. Hehehe" Oh, Jelas sekali Row berbohong pada Ibunya. "Oh, yasudah kalau begitu."

Row pun langsung menuju ke kamarnya.

Ketika sampai di Kamar, Row tidak tahu harus berbuat apa. "Apa yang harus kulakukan disini? Ah, tidur. Ya, tidur adalah pilihan yang tepat."

Tanpa Row sadari, Daritadi ada yang terus memperhatikan Row Dan Vesper.

Kalian tahu siapa?

Jayne.

Jayne's pov

Tidak Mungkin. Apa yang tadi aku lihat? Ivi Dan Vesper ciuman?! No No no. It's just an illusion, right?! Aku pasti bermimpi! Aku harus memberitahu kepada Ziella.

Meskipun Ziella Dan aku menyukai Vesper, Aku tidak pernah Dan tidak akan membuat temanku menjauhiku.

"Halo, Ziella"

"Hai, Jayne Ada apa menelfonku?"

"um, itu.."

"Apa?"

"Ivi Dan Vesper ciuman"

"Apa?! kapan?!"

"Tadi, beberapa menit yang lalu. Dan aku melihat Ivi pulang bersama Vesper"

"Kenapa Dia dengan gampangnya mendapatkan semua yang Aku inginkan?!"

"Ziella, jangan frustasi"

"Hei, bagaimana Aku tidak frustasi, ka-"

"sudah, kita selesai sampai disini dulu saja."

"yasudah."

Apa, lebih Baik Aku Cari laki-laki lain saja? Daripada Aku terus seperti.

Iya. Aku akan Cari laki-laki lain saja. Demi kebaikanku.

Ziella's Pov

Apa yang harus kulakukan? Vesper Dan Ivi. Kenapa Hidupku sangat Sial?! I hate my life. Pikir, Ziella pikir. Ayo, pikirkan cara untuk mendapatkan Vesper. Kenapa Vesper bisa dekat dengan Ivi.

Tunggu

Carlos.

Iya, Ivi kan dekat dengan Carlos. Akan kuberi tahu Dia. Oh, ya. Ngomong-ngomong, Carlos juga suka kan dengan Ivi.

Hahaha.

Carlos pov

"APA?! IVI DAN VESPER CIUMAN?!"

"Kau tenang dulu saja, Carlos. Aku punya rencana, dirimu kan suka dengan Dia. Jadi bagaimana kalau, besok, Hari Minggu, kau ajak Ivi ke club yang Aku suka bicarakan itu Dan-"

"Tunggu, Club? Hei, kau tidak salah kan mengajakku ke club?"

"Um, tidak. Kau sudah punya ID card kan?"

"Sudah,"

"Kau, ajak Ivi besok. Tapi, jangan beritahu Dia, kalau ada Vesper Dan aku disitu. Jam 10 malam. Tunggu di tempat parkir. Ini kesempatan emasmu Carlos.."

"Ok, jam 10 di club yang waktu itu kau bicarakan."

"Kau masih ingatkan, namanya?"

"Masih, tenang saja.."

InvisibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang