Pt.28

629 44 3
                                    

Chapter 28

Author's POV

Semua anak di lorong menatap Row dan Vesper dengan tatapan yang tajam. Row sama sekali tidak peduli dengan hal tersebut. Begitu juga Vesper. Row terus berjalan hingga ia menemukan Carlos.

"Hey Carlos"

"Oh hey Ivi."

"Kau sedang bersama dengan Jayne ya? Apa aku mengganggu acara kalian?"

"Tidak. Sama sekali tidak." Balas Jayne. "Kalau kau mau bergabung dengan kami, tidak apa-apa kok. Kita ini teman kan, Ivi"

"Baiklah."

"Ivi, perasaan tadi kau sedang bersama dengan Vesper. Dimana dia sekarang?"

"Tak tahu. Aku tidak peduli dimana dia sekarang."

"Ivi, bagaimana tinggal seatap dengan Vesper? Menyenangkan?"

'Bagaimana Jayne bisa tahu? Oh iya, dia kan tetangga'

"Tidak. Sama sekali tidak menyenangkan. Aku ingin mengusirnya dari rumahku. Tapi, Ibuku bilang tidak."

"Mengapa tidak menyenangkan? Bukankah kau menyukainya?" Ucap Carlos yang sedang merangkul pinggang milik Jayne.

"Menyukainya?! Kau bilang, aku menyukainya?! Hey! Sejak kapan seorang Narrow Aagart bisa menyukai seorang lelaki bernama Vesper Botch yang suatu saat akan kuganti namanya menjadi Vesper Bitch"

"Wow wow wow. Tenang wanita muda kau tidak tahu kalau kau sudah berurusan dengan siapa." Ucap Vesper yang tiba-tiba datang.

"Kau selalu menggangguku, Vesper. Dimana saja dan kapan saja. Ingin rasanya aku membun-"

"Jayne, Carlos aku ambil dia sebentar! Terimakasih"

Sekarang, Vesper membawa Row entah kemana. Yang jelas masih di lingkungan sekolah. Row sudah berusaha untuk memberontak tapi tetap saja ditahan oleh Vesper.

"Tolong beritahu aku, kita akan kemana."

"Ke, taman belakang sekolah."

"Ayolah Vesper, kau tidak tahu sekarang sudah jam berapa?"

"Jam 7:50"

"Tepat sekali dan aku tidak ingin ketinggalan test ini. Selamat tinggal."

Row pun meninggalkan Vesper yang masih berdiri disana. Row tidak mengerti apa yang akan Vesper lakukan. Ia selalu keras kepada dirinya.

'Seandainya kau bisa menuruti keinginanku sekali saja. Aku yakin kau tidak akan menyesal'

Itu adalah yang dipikirkan oleh Vesper. Ya, Row tidak pernah menuruti keinginan Vesper. Sebenarnya, didalam tasnya Vesper, sebuah hadiah sudah menunggu.

"Mungkin ini bukan saatnya."

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

Ini sudah jam makan siang. Sedari tadi, perut Row sudah bunyi beberapa kali disaat test. Itu memang hal yang memalukan. Tapi, Row tidak peduli. Sungguh perempuan yang cuek. Hari ini Row memutuskan untuk makan bersama Jayne dan Carlos.

"Row, apa kau tadi tidak lihat kalau satu sekolah menatapmu dengan tatapan yang tajam?" Jayne pun memulai pembicaraan.

"Aku lihat kok."

InvisibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang