Narrow's povyang Apa telah kulakukan tadi? Berciuman dengan Vesper? Tidak mungkin. Tidak. Tidak. Tidak.
Kenapa bisa? Kenapa Aku bisa-biasanya terbuai dengan kata-katanya. Seandainya saja, tadi aku langsung pulang. Mungkin Aku tidak akan melakukan Hal bodoh tadi.
Aku harap Tuhan bisa memaafkanku.
Akhirnya, Aku sampai di rumahku. Sebelum masuk kedalam, aku melihat ada sebuah paket lagi.
Siapa yang mengirimnya?
Mengapa Dia Senang membuat seperti ini?Aku bawa paket itu kedalam. Lalu, kubuka paket itu. sebuah buku lagi ternyata. Oh, tenyata ada pulpen nya juga. Untuk apa dia mengirimku sebuah buku tulis? buku tulis dengan cover warna putih. warna kesukaanku. Di halaman pertama tertulis.
tulislah apa yang kau rasakan. Aku yakin kau akan merasa lebih baik setekahnya.
Aku masih bingung, Aku masih penasaran siapa orang yang mengirim ini? Lebih baik aku tanyakan saja pada Jayne. Mungkin dia tahu.
Besoknya
Author's pov
"Jayne!" Jayne pun menoleh kearah Ivi, "ada apa Ivi?" "Jadi, kemarin aku mendapat paket, apa kau tahu siapa dia?" "Tidak, aku tidak tahu siapa dia. Memangnya dia mengirim apa?" "Oh, isi paket itu adalah sebuah buku kosong dan pulpen." "Isi paket itu aneh sekali. Yasudah, aku pergi dulu. Dah~"
Jika kalian kira Jayne berbohong, kalian salah besar. Jayne tidak berbohong. Dia memang tidak tahu siapa orangnya.
-------------------
Jam makan siang
Narrow melihat Carlos. Dia langsung menghampirnya, "Hei Carlos. Kau mau makan siang denganku?" "Oh tentu." Sudah berapa kali Narrow mengajak Carlos untuk makan siang bersama? Dan setiap kali Narrow menanyakan hal itu, Carlos tidak pernah menolak ajakan Narrow. Itu karena, Carlos menyukai kakak kelasnya, Narrow Aagart.
Seperti biasa, mereka memilih tempat di dekat jendela. Narrow sebenar nya ingin menanyakan tentang paket yang aneh itu kepada Carlos. "Carlos," "Um?" "Apa kau tahu siapa pengirim paket yang berisi buku tulis itu?" "Paket? Buku tulis? Tidak. Aku tidak tahu." "Oh, baiklah." "Memangnya ada apa Ivi? Ceritalah kepadaku." "Ini ceritanya sangat panjang Carlos. Jadi, kemarin aku mendapat paket untuk kedua kalinya. Anehnya, ketika aku buka paket tersebut, isinya hanyalah sebuah buku tulis kosong dan pulpen. Aku tid-"
"Terima kasih atas tutornya kemarin, ya. Hari ini kutunggu kau di perpustakaan."
Aku yakin, kalian semua sudah tahu siapa orang yang tiba-tiba memotong pembicaraan Narrow. Ya, Vesper. Vesper tersenyum seperti orang gila saat ini. Dia merasa sudah menang dari Carlos. Ya, saingan Vesper dalam memperebutkan Narrow. Dia merasa bahagia. Itulah sebabnya kenapa ia tersenyum seperti orang gila sekarang.
Carlos dan Narrow menatap Vesper dengan tatapan aneh. Mereka seperti memberi tatapan 'Apa yang kau lakukan disini wahai orang aneh?'. "Vesper, apa yang kau lakukan disini?" "Kau tahu Ivi? Aku melihatmu sedang asyik berbicara dengan Carlos. Dan tidak ada salahnya bila, aku boleh ikutan." "Tidak. Tidak ada tempat untukmu Vesper. Pergi, dan cari tempat lain!" Narrow memang kesal dengan Vesper.
Mari kita sebut kalau Vesper itu cemburu. Dan bagaimana dengan Carlos? Dia sedang duduk sambil menikmati makanannya. Meskipun dia terlihat seakan-akan dia tidak peduli, dia juga merasa cemburu. Setelah Vesper pergi, Carlos pun memutuskan untuk angkat bicara. "Jadi, Ivi, kemarin kau mentutori Vesper?" "I-Iya." "Oh". Bohong. Narrow, kau pandai sekali dalam berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible
Teen FictionNarrow Aagart. Perempuan SMA tingkat akhir yang berbeda dengan murid-murid lainnya yang di sekolah. Ada satu murid lelaki yang bernasib sama dengannya. Kalian tahu apa? Mereka tidak terlihat ketika terkena air hujan. Berharap kalau hidupnya...