Pt.36 [EXTRA]

1.5K 55 13
                                    

Chapter 36

Narrow's POV

7 TAHUN KEMUDIAN

Aku masih terdiam dalam ruangan ini. Aku belum siap untuk ini. Aku menatap pantulan diriku di cermin. Diriku yang berbalut gaun putih yang aku beli tempo hari bersama James. Ya, kalian tidak salah, itu adalah James Aiken. Hari ini adalah hari yang penting bagiku. Aku akan mengubah skenario hidupku lewat acara sakral ini.

Aku akan menikah dengan James Aiken.

James Aiken, seorang lelaki yang dulu telah mengambil mahkotaku. Alasan kenapa aku memilih James adalah, karena hubungan keluarga. Meskipun paman Thomas tidak mengetahui tentang hal itu, tapi paman  Thomas memiliki hubungan yang erat dengan keluarga Aiken.

Lalu seseorang masuk kedalam ruanganku. Sepupuku, Gretchen.

"Lihat siapa yang sebentar lagi akan menyusulku." Ucap Gretchen dengan senyum yang menempel di wajahnya dan perut yang membuncit. "Hahaha, bagaimana kondisi janinmu?" tanyaku yang masih belum beranjak dari kursi. "Baik. Ayo, cepat paman Thomas sudah menunggumu." aku pun mengangguk. Dengan perasaan yang berat aku beranjak dari kursi.

Sebentar lagi akan dimulai.

     -•-   

Aku masuk kedalam gedung kantorku. Aku bekerja sebagai editor koran, inilah  mimpiku. Ruanganku berada di lantai dua puluh. Sebelum aku masuk, aku ke resepsionis terlebih dahulu menanyakan apakah ada sebuah surat atau paket untukku atau tidak. Sambil menunggu, aku melihat sekeliling mencari hiburan tersendiri. Mataku tertuju pada satu hal.

Aku menyipitkan mataku, mencoba untuk melihat lebih jelas. Aku melihat dia. Vesper. Tapi, kenapa dia bersama wanita lain? Bahkan mereka sedang meminum kopi bersama. Saat  resepsionis memberikan beberapa paket dan surat untukku, aku melihat kembali ke arah itu dan wanita itu sudah pergi.

Aku berjalan ke arahnya dan betapa kagetnya diriku ketika itu bukan Vesper. Rupanya aku masih mencintainya, bahkan terlalu mencintainya. Itu hanya khayalan.

"Hai Row, kau bekerja disini?" Tanya pria itu bernama James Aiken. Kemeja yang dipakai oleh James sama persis dengan milik Vesper.

"Ya, aku bekerja disini." Jawabku datar.

"Dimana ruanganmu?"  Tanyanya sambil menyeruput kopi miliknya. "Di lantai dua puluh." ucapku dengan ekspresi yang sama. "Kalau begitu, ayo kita pergi bersama." Apa katanya? Bersama? Dia sudah berubah? Perilakunya sangat berbeda dengan James yang dulu.

Dari saat itulah aku mulai dekat kembali dengan pria itu. Dia bilang kalau dia sudah berubah demi diriku. Hingga saat itu dia memintaku untuk menjadi pendamping hidupnya. Aku tak tahu harus menjawab apa kala itu hingga kata 'iya' pun terpeleset dari lidahku. Padahal aku belum bisa melupakan Vesper dari hidupku. Dia terlalu berarti bagiku.

     -•-

Aku pun berjalan. Semua orang menatapku dan tersenyum. Aku melihat Carlos dengan kekasih barunya yang bernama Helena. Sebelumnya aku sempat berpikir, mengapa aku tidak menikah dengan Carlos saja? Tapi, kembali lagi. Ini masalah keluarga.

Lalu aku pun sampai. Berdiri tepat di sebelah James. Ingin asanya aku menangis, namun aku ingat apa yang Vesper ucapkan padaku.

"Carilah penggantiku, tenang saja aku tidak akan marah"

Aku yakin dia sedang berbohong. Aku yakin dia sedang melihat kejadian menyakitkan ini. Aku yakin dia marah kepadaku.

InvisibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang