Chapter 23
Narrow's pov
Aku pun memasuki kamarku. Aku melihat cerminan diriku di kaca. Diriku yang sedang memakai dress merah pemberian Vesper. Seleranya Vesper memang bagus sekali. Aku pun berniat untuk tidur Karena sudah malam. Sebelum aku tidur, aku ganti baju terlebih dahulu.
Author's pov
Sekarang hari Sabtu. Tepatnya jam 8 pagi. Narrow Aagart masih ada di dunia mimpinya. Hingga satu suara menghancurkan mimpinya. "ROW! MAU SAMPAI KAPAN KAMU TERUS-TERUSAN TIDUR? AYO BANGUN!" ok, itu adalah suara Ibunya. Ibunya memang tidak pernah masuk ke kamar untuk membangunkan Narrow. Hanya sebuah ketukan pintu atau teriakan pun sudah cukup untuknya.
Narrow pun keluar dari kamarnya untuk sarapan. Ketika di meja makan, ia melihat tidak ada makanan diatas meja. "Ibu," "Iya?" "Kenapa tidak ada sarapan?" "Hari ini Ibu akan kerja. Jadi, ibu buru-buru. Ibu sudah memberimu uang untuk makan." "Kerja? Tapi sekarang kan hari Sabtu" "Ada meeting mendadak. Ibu pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik"
Beginilah kehidupan seorang Narrow Aagart. Ibunya memanglah orang yang sangat sibuk, dan dia sudah biasa tinggal seorang diri di rumah. Untuk memenuhi perutnya yang kosong, Narrow pun berencana untuk pergi mencari sarapan. Dengan segera ia mandi dan setelah selesai, Narrow langsung keluar.
Jangan tanyakan apa yang dia pakai sekarang. Narrow memang sangat payah dalam hal-hal yang berbau fashion. Oke, jika kalian ingin tahu apa yang dia pakai, dia memakai celana jeans, kaos putih dan cardigan merah. Dia memang suka dengan hal-hal yang simple. Narrow pergi menggunakan bis, karena dia tidak bisa mengendarai mobil.
Akhirnya, bis itu berhenti di halte. Row pun turun dari bis itu lalu pergi menuju ke salah satu toko. Mungkin ada beberapa dari kalian yang berpikir bahwa Narrow akan langsung pergi ke sebuah toko makanan. Tapi, kalian salah besar. Dia tidak langsung pergi ke toko makanan, namu ia pergi dulu ke toko buku yang ada di sebelah toko makanan. Disana, dia mencari satu buku yang memang sudah dari dulu ia inginkan. Setelah menemukannya, Narrow membayarnya dan langsung pergi ke toko sebelah. Ya, sebuah café yang menyediakan sarapan.
"Selamat pagi Row" Oh, itu adalah pemilik café. Dia memang dekat dengan Narrow, karena, Narrow suka sekali dengan makanan disini.
"Selamat pagi juga, tuan Smith"
"Mau pesan apa kau hari ini?"
"Aku ingin pesan pancake saja."
"Minumannya?"
"Aku pesan Latte saja"
"Baiklah. Oh ya Row,"
"Hmm?"
"Tumben sekali kau datang pada saat hari Sabtu."
"Hehehe, itu karena, ibuku tidak sempat membuakanku sarapan. Jadi, inilah pelarianku."
"Oh, ok hahahaha.. kau pasti ingin duduk di sebelah pojok dekat jendela kan?"
"Sudahlah, kau tak usah lagi bertanya soal itu.."
"Baiklah, kau tunggu saja. Nanti akan kuantar pesananmu"
"Terima kasih"
Row memang sangat suka duduk di pojok sebelah jendela. Saat Dia sedang asik menunggu pesanannya datang, Betapa kagetnya ketika Row melihat ada dua orang yang sangat Dia kenal.
Narrow's pov
Aku melihat mereka. Berdua. Ada apa yang sebenarnya terjadi? Ini sangatlah rumit. Apa mereka berpacaran? Mereka Sama sekali tidak menyadari keberadaanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible
Novela JuvenilNarrow Aagart. Perempuan SMA tingkat akhir yang berbeda dengan murid-murid lainnya yang di sekolah. Ada satu murid lelaki yang bernasib sama dengannya. Kalian tahu apa? Mereka tidak terlihat ketika terkena air hujan. Berharap kalau hidupnya...