"Haah.. Aku lelah sekali.." ucap Yuuka.
Buugh!
Maripun ikut terjun ke kasur emding (empuk-dingin) itu.
"Hey Mari, aku ingin bertanya padamu.." ucap Yuuka memecah keheningan.
"Hm? Apa? Aku rasa tidak ada yang berbeda dariku kan..?" ucap Mari.
"Kenapa kamu seperti itu? Maksudku, kamu terlalu dingin dan begitu sadisnyakah kamu mengurungku diluar? Aku mengira kau hanya orang yang lugu, jika dilihat dari wajahmu. Aku pikir, aku lebih dingin dan lebih sadis dari kamu dengan wajahku yang cool ini..!" ucap Yuuka panjang lebar.
"Hah! Aku hanya tidak enak jika ada orang disekelilingku. Jadi, maaf jika aku bersikap seperti itu. Tapi, sepertinya kamu orang yang baik. Tidak seperti teman - temanku yang dulu." ucap Mari.
"Teman? Kau punya teman? Aku tidak mengira jika kamu punya teman. Tidak seperti teman²ku yang dulu? Apa maksudmu? Kau pernah dikhianati?" tanya Yuuka penasaran dengan masa lalu Mari.
"Ah.. Sudahlah! Aku sedang tidak ingin membahas itu, jadi jangan memancingku. Aku ingin sikat gigi dulu, kamu tidak boleh menyusulku walaupun kamu takut sendirian!" ucap Mari sok cool.
Mari melihat Yuuka memonyongkan mulutnya hingga lima senti! Haha.. Tidak, Mari hanya bercanda. Maripun memasuki toilet lalu menggosok giginya hingga bersih. Tidak lupa juga dengan tangan, muka dan kakinya. Mari memandangi wajahnya sendiri, menatap pantulan dirinya dicermin.
Ah, aku cantik sekali.
Mari menutup wajahnya sendiri dengan tangannya karna malu. Kembali lagi Mari menatap dirinya dicermin. Tiba - tiba Mari teringat masa lalunya, mengingat teman - temannya sendiri yang ingin mencelakainya dan mengkhianatinya. Hah! Itu menyakitkan. Mulai dari situlah Mari tidak suka jika dirinya dikelilingi banyak orang, seakan - akan ada yang ingin mencelakai dirinya. Mari menggeram, dan memukul tangannya ke washtafel hingga sikat gigi itu terjatuh dan mengenai dinding kaca.
PRAANG!!
Yuuka yang sedang asyik menonton TV terkejut dengan suara benturan itu. Yuukapun berlari kearah kamar mandi. Dia khawatir dengan Mari.
Deg! Suara apa itu? Ada apa dengan Mari?! Batinnya berbicara.
Yuukapun langsung berlari ke toilet dan menggedor - gedor pintu itu.
"Mari..!!! Ada apa?! Mari! Kamu baik - baik sajakan? Mari! Keluarlah!" ucap Yuuka dengan sangat berteriak.
Yuuka mendengar suara tangis dari luar. Yuukapun semakin menggedor - gedor pintu dengan kerasnya. Dan tanpa sengaja sikut gadis itu mengenai gagang pintu yang langsung terbuka.
A-apa - apaan ini..? A-aku sudah menggedor - gedor pintu dengan sekuat tenagaku te-ternyata.. Tidak dikunci..! Batin Yuuka.
Tanpa pikir panjang Yuuka langsung berlari ke arah Mari yang sedang menangis dengan wajah tenggelam diantara kedua lututnya. Tak segan - segan Yuuka memeluk Mari dan mengelus - ngelus punggungnya memberikan ketenangan.
"Yuuka, a-aku tak-kut.." ucap Mari dengan suara gemetar.
"Sstt.. Aku akan menjagamu." ucap Yuuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin VS Mari
Teen FictionINSPIRED by Orange Marmalade. highest rank; #14 - webtoon.