#31

919 37 0
                                    

          "Mereka kenapa sih?" tanya Natra.

"Biarkan saja," ucap Richard.

Richard menaruh tangannya di atas pundak Natra, membuat tubuh Natra harus mengerahkan sedikit tenaganya untuk terus bisa berdiri. Karna ya.. Richard itu berat.

"Apa?" tanya Natra.

"Jaemin sedang berusaha mendekati Mari, jadi, biarkan saja mereka berdua seperti itu." ucap Richard.

Natra tersenyum. Akhirnya, Richard udah sembuh dari sifat ke-overprotective-annya pada Mari. Kalau ada cowok yang mendekati Mari, maka dia harus berhasil membuat Richard percaya. Kalau tidak Richard akan terus menginstograsinya dan Richard akan berusaha membuat cowok yang menyukai Mari itu menyerah, Richard butuh lelaki yang serius dan menyukai Mari tidak hanya sebatas fisik untuk menjaga Mari.

Adiknya, perempuan yang paling dia sayangi sesudah Ibunya.

"Jadi, kamu sudah percaya pada Jaemin?" tanya Natra menggoda pacarnya itu.

"Tidak," ucap Richard singkat.

"Benarkah?" tanya Natra menggoda Richard lagi.

"Baiklah, iya, aku percaya padanya." ucap Richard mengalah.

Karna, kalau Richard tidak mengalah, maka Natra akan terus menggodanya.

"Kamu juga," ucap Richard.

Natra menoleh, "Eh?"

"Aku sudah percaya padamu, jangan kecewakan aku." ucap Richard lalu mencium rambut Natra.

Pipi Natra memerah perlahan, Richard selalu bisa membuatnya malu padahal kan Richard memang pacarnya, kenapa dia harus malu?

"Iya, aku gak akan kecewakan kamu."

Natra berbalik lalu memeluk Richard penuh sayang, dia sayang banget sama cowok ini, sang kakak kelas yang dulu dingin.

"Oi! Jangan pacaran disini! Udah bel, woy!" teriak seseorang.

"Reckly?" tanya Natra. "Iya, maaf." ucap Natra tersenyum.

Richardpun berjalan kearah tangga menuju kelasnya yang ada di lantai tiga, sedangkan Natra dan Reckly berjalan menuju kelas mereka. Mereka tidak perlu menaiki tangga lagi karna mereka makan siang di kantin yang berada di lantai 2, khusus untuk anak kelas XI.

Dan bel masuk pun berbunyi.

Skip kelas.

Bel pulang berbunyi kencang membuyarkan lamunan Jaemin dan Mari. Mari gak bisa berhenti untuk memikirkan rencana liburan ke pantai itu, beda lagi dengan Jaemin yang masih memikirkan kata - kata Mari.

"Kenapa sih, aku harus nurutin kamu? Kamu.. Bukan siap-"

Yaah.. Walaupun kata - kata Mari terpotong olehnya, tapi Jaemin yakin sekali apa yang Mari katakan, akan seperti ini.

"Kenapa sih, aku harus nurutin kamu? Kamu.. Bukan siapa - siapa dihidup aku!"

Yup, pasti seperti itu.

"Jaemin! Ikut pulang bareng gak?" tanya Natra.

"Hm.." gumam Jaemin.

Natra dan Reckly menatap Jaemin jengkel, ini cowok kok aneh banget sih?

Jaemin VS MariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang