Dan disinilah mereka, duduk dibawah pohon kelapa menikmati indahnya laut tapi mungkin itu tidak bagi Mari.
Gadis itu merasa takut terhadap laut.
Yah, kau tau, tenggelam di air asin itu mungkin tak terlalu masuk akal untuk dijadikan sebuah 'penyebab' trauma.
"Mari," panggil Natra.
Mari tak bergeming, mata gadis itu masih terus memandangi air biru yang ada di depannya. Dan hingga saat tangan Natra menyentuh pundaknya, barulah dia tersadar dari lamunannya.
"Apa?" tanyanya.
Natra tersenyum, "Kamu mau kelapa, gak?"
"Aku.. Entahlah. Terserah kamu aja." ucap Mari.
"Baiklah, kalau begitu akan kubelikan. Tunggu disini sebentar ya?" ucap Natra lalu beranjak pergi.
Mari melihat sekelilingnya, sepertinya dia sendirian disini. Mari melihat Reiza dan Reckly sedang.. Berlomba renang mungkin? Dan Richard mungkin saja sedang duduk santai di atas pasir. Tapi dimana Richard duduk?
Pluk!
Seseorang menyandarkan kepalanya dipundak Mari membuat gadis itu sedikit terkejut, ternyata dia tidak sendirian.
"Indah, ya?" ucap Jaemin.
"Hm?" gumam Mari.
"Pemandangan pantainya indah, kan?" ucap Jaemin.
"Eng.. I, iya. Indah.." ucap Mari ragu.
Dimatanya pantai ini sama sekali tak indah, bukan, maksudnya lautnya sama sekali tak indah.
"Kamu gak ikut berenang? Bukankah kamu sudah membeli baju renang?" tanya Jaemin memancing Mari.
"Gak," ucap Mari singkat, dia tak mau membahas hal ini sejujurnya.
"Tapi, apa kamu ingin berenang?" tanya Jaemin.
Mungkin saja dihati kecil Mari, Mari ingin sekali berenang dilaut bukan?
"Yah, sejujurnya iya." ucap Mari. "Bisakah kamu mengangkat kepalamu dari pundakku? Itu mengganggu." sambungnya.
"Baiklah, maaf." ucap Jaemin bersaman dengan kepalanya yang mulai menjauh dari pundak Mari.
"Mari, ini." ucap Natra membawakan sebuah kelapa yang cukup besar.
Mari menoleh, "Ah, terimakasih."
Natra tersenyum, "iya,"
"Kamu gak ikut?" tanya Mari, tangannya menunjuk kearah laut dimana Reckly dan Reiza sedang berlomba.
Natra mengikuti arah telunjuk Mari lalu menggeleng.
"Gak, aku ingin berjemur dengan Richard sekarang." ucapnya.
Mari mengangguk, "Oh,"
"Yaudah, aku kesana ya?" ucap Natra lalu pergi meninggalkan Mari.
Mari menatap kelapa di tangannya itu sebentar lalu meminum airnya, mengambil sendok, lalu mengambil dagingnya. Sedangkan payung kecilnya Mari buang entah kemana.
"Hei," panggil Jaemin.
Mari boseeen banget. Kenapa sih, cowok ini gak pergi aja ke dasar laut? Omongannya itu selalu gak jelas dan gak nyambung.
"Haloou?!! Ada makhluk hidup dan bernafas sedang berbicara lho.." ucap Jaemin sambil melambaikan tangannya di depan Mari.
"Pft," suara menahan tawa Mari terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin VS Mari
Teen FictionINSPIRED by Orange Marmalade. highest rank; #14 - webtoon.