#17

1K 50 0
                                    

           Oke, Mari kesiangan.


Gerbang sekolah sudah ditutup dari dua puluh tujuh menit yang lalu. Ya ampun Mari! Kalau nanti dihukum, malu sama adik kelas, malu!

“Mari Clovery?”

“Eh, Bu guru. Maaf, saya terlambat.” ucap Mari sambil membungkuk.

Tapi koq, bu guru dateng jam segini?

"Nggak terlambat koq. 'Kan anak kelas dua hari pertama masuk jam delapan. Tiga puluh tiga menit lagi baru masuk. Kamu lupa ya?" ucap bu guru lalu berjalan mendekati gerbang.

Seketika itu juga satpam sekolah membukakannya. Maripun segera berlari ke arah gerbang sekolah. Untung kakinya tidak terjepit pagar.

Mari berjalan di koridor sekolah lantai dua. Banyak adik kelas menyapanya, dan kasihannya hanya dibalas dengan senyuman. Tak ada yang special hari ini. Dan itu sungguh membosankan. Mari menatap sekeliling, tataan pot bunga yang sedikit berbeda dari terakhir kali Mari melihatnya. Kembali Mari melihat lurus kedepan lalu berhenti.

Jaemin.

Dia terus berjalan sambil membaca sebuah buku kecil. Cute book. Tidak menatap kedepan. Dia berjalan melewati Mari. Tidak, maksudnya belum melewati.

"Hai," ucap Mari.

Jaemin hanya diam tak menjawab sama sekali. Seperkian detik kemudian,

"Hai,"

Tidak, itu bukan Jaemin. Tapi Natra. Mari hanya melambaikan tangannya. Natra berjalan disamping Mari sambil mengotak - atik smartphonenya. Setelah sampai dikelas, Mari melihat sekeliling. Bangku incarannya ada disamping Jaemin, dengan sikap Jaemin yang cuek saat ini. Gak enak kalau duduk disamping Jaemin. Maripun memutuskan untuk duduk dibangku nomor dua dari depan, barisan nomor tiga dari kiri. Duduk diam disana. Ohya, Mari baru ingat. Mari 'kan membawa buku novel fantasy yang dibelinya di bookstore bareng Jaemin. Mari segera merogoh tasnya lalu mengambil novel itu dan membacanya.

Tadinya hari ini Mari ingin menyueki Jaemin, tapi sepertinya keduluan Jaemin. Mari menghela nafas. Semua teman - temannya termasuk Kak Richard sudah tau jika dia tidak lagi berantem. Tapi..

"Mari, ke kantin yuk!" ucap Reckly dengan kedua tangannya diatas meja Mari.

Oke, itu cukup membuat Mari terkejut.

"Nggak ah, bentar lagi masuk." ucap Mari lalu menutup bukunya dan memasukkannya kembali ke dalam tas.

Krriinngg!!

Bel bunyi. Mari menatap Reckly dengan alis terangkat sebelah. Reckly menghela nafas dan memasang muka cemberut. Diapun duduk dimejanya disamping kiri Mari, Natra disamping kanan Mari. Mari melihat Jaemin berjalan melewatinya dan apakah kau tau? Dia. Sama. Sekali. Tidak. Melirik. Mari.!.

Bu guru memasuki kelas dan pelajaranpun dimulai.

Skip kelas.

Krriinngg!!

Istirahat.

"Mari, ikut ke kantin nggak?" tanya Natra.

Jaemin VS MariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang