#11

1.3K 60 0
                                    

          Krriinngg..!!

Alarm berbunyi. Tandanya pagi sudah datang, Mari terbangun karna suara bising disampingnya. Jam lima pagi. Segera Mari mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi. Air yang mengalir dari shower sangat menyegarkan walaupun dingin. Selesai mandi, Maripun berpakaian. Hari ini dia memutuskan untuk kelihatan lebih girly. Tak lupa gadis itu memakai sweater. Oh ya, sweater dari Jaemin.

Mari menyimpan sweater miliknya ke dalam tasnya. Dan gadis itu memakai sweater yang diberikan Jaemin. Warna biru laut, kesukaannya. Mari memakai juga topi yang diberikan Jaemin. Topi musim dingin, berwarna biru laut juga. Gadis itu menyukai apapun yang berwarna biru laut, walaupun gadis itu tidak suka laut. Tak lupa dia membawa tiga novel barunya. Mari mengambil tas besar dan kopernya.


I’m ready.

Tingtong..!

Mereka sudah datang. Teman - teman Maru sudah datang. Mari berlari kecil kearah pintu, membukanya dan menguncinya kembali.

“Wah, Mari kamu terlihat lebih.. Girly? Bertolak belakang dengan Reckly. Dia bergaya bad girl.ucap Natra yang Mari balas dengan senyuman malu - malu.

“Seterah apa kata Lo deh, Nat! Kayaknya aku baru ngeliat sweater dan topimu. Baru?” tanya Reckly.

Mari mengangguk. Belum sempat gadis itu kembali berbicara, Jaemin sudah bicara.

“Aku yang membelikannya,” ucap Jaemin.

“Idih! Mari mulu yang dibeliin! Kita mana!?” protes Natra dan Reckly.

“Mau? Kayaknya plastiknya masih kesimpan deh,” ucap Jaemin dan langsung kena tinju Reckly.

Mari hanya tertawa kecil melihatnya.

“Sudahlah, ayo kita berangkat! Oh ya, masalah tiket kereta tidak usah dipikirkan. Ayahku sudah membelinya,” ucap Mari.

Merekapun berangkat naik busway ke stasiun kereta. Keluarga Mari termasuk orang berada, mereka selalu berpindah tempat karna bisnis Ayah.

Mereka sudah sampai di stasiun, tinggal menunggu keretanya datang, dan mereka akan berangkat. Ternyata sahabat Reckly dan pacar Natra—Kakak kandung Mari sudah datang.

Tenoneng!

Kereta cepat nomor G20 jurusan Nekao akan segera berangkat.

Tenoneng!

Mereka bergegas masuk ke dalam kereta api, ke ruang VIP. Mari duduk disamping Jaemin, didepannya Reckly dan Reiza, disampingnya Natra dan Richard. Mereka terkagum - kagum melihat pemandangan matahari terbit itu. Mari tak menyangka akan seindah ini. Hari ini sangat menyenangkan dan special. Rasa kantuk Mari datang kembali, mungkin efek samping dia bangun terlalu pagi. Maripun tertidur di pundak Jaemin.

“Mari, bangunlah. Kita sudah hampir sampai. Kamu kan tau, kita tidak tau dimana rumah orangtuamu,” ucap Natra dan Reckly sambil menggoyang - goyangkan badan Mari.

“Eh? Maaf, teman - teman..” ucap Mari.

Mereka hanya tersenyum pada Mari. Oh, ternyata mereka sudah sampai. Merekapun turun dari kereta, dan berkumpul. Merekapun naik busway. Akhirnya mereka sudah sampai. Ayah dan Ibu langsung berlari dan memeluk Mari, menyambut kedatangannya.

Jaemin VS MariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang