#6

2.2K 112 0
                                    

          Sejak kencan.. Eh, kencan? Maksud Mari jalan - jalan kemarin dengan Jaemin. Mereka lebih akrab sekarang. Tapi, terkadang sifat Jaemin nyebelin banget. Jadi, sifat Mari juga nggak berubah. JudTek. Alias Judes-Jutek.

Hari ini, hari kedua Mari sekolah di SMA Diamond. Dan.. Hari ini Mari bangun kesiangan!!


"Hooam.. Yuuka?" ucap Mari setengah berteriak agar Yuuka bisa mendengarnya karna kamar mereka terpisah dan juga sambil ngucek - ngucek mata.

Tak ada jawaban. Maripun melirik ke jam weker berbentuk jamur miliknya. Jarum panjangnya sedang di angka dua dan jarum pendeknya sedang di angka enam. Oh, tidak.

Mari segera keluar kamar untuk melihat kamar Yuuka yang tepat berada di sebelah kamar Mari.

"Yuukaa!!?" teriak Mari sebelum membuka pintu kamar Yuuka.

Mari melihat Yuuka sedang memakaikan lipgloss di bibirnya.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?! Heh?" teriak Mari.

"Apaan sih Mari?! Gak usah teriak - teriak gitu kenapa sih?? Telingaku bisa bermasalah tau!" protes Yuuka.

"Ishh! Kau, Yuukari Moulvery. Kau orang yang paling menyebalkan yang pernah kutemui!" bentak Mari.

"Suruh siapa pulang larut malam? Hm? Seru ya, kencan dengan cowok populer disekolah kita?" timpal Yuuka.

Ada nada iri di ucapan Yuuka, Mari tertegun. Mari menghentikan langkahnya dan menatap Yuuka yang masih asyik merias wajahnya.

"Apa urusanmu? Kau iri, heh?" tanya Mari menyindirnya.

"Tidak. Sama sekali tidak. Karna aku sudah punya pacar yang lebih baik dari pacarmu itu." ujar Yuuka santai.

Kedua pipi Mari memanas. Inikah yang disebut dengan blushing?

"Dia bukan pacarku. Dia hanya temanku. Sudahlah, kau hanya menghabiskan waktuku dengan percuma. Membuatku tambah telat saja." ucap Mari menekan disetiap kata - kata.

Dan gadis iru berjalan kembali kedalam kamarnya untuk mandi, karna disetiap kamar ada kamar mandi.

"Ya sudah, kalau memang dia bukan pacarmu. Tapi kenapa kau blushing? Membuatku tambah curiga." ucap Yuuka berteriak.

Perkataan Yuuka membuat pipi Mari kembali memanas.

Maripun bergegas mandi lalu memakai baju seragamnya dan tak lupa merias wajahnya dengan dandanan yang tipis. Mari melihat ke cermin, melihat pantulan dirinya sendiri. Satu kata untuk mendeskripsikan dirinya.

Perfect.

Mari beranjak keluar kamar kearah laci yang ada dibawah TV. Untuk apa lagi selain mencari kunci mobil? Kunci mobil Mari tidak ada. Dimana kunci mobilnya?! Jangan - jangan.. Bergegas Mari berlari ke arah kamar Yuuka dan ternyata... Kosong. Yuuka sudah meninggalkan Mari. Dengan terpaksa Mari harus naik busway. Menyebalkan. Mari melirik jam dinding dan ternyata sudah jam setengah tujuh pagi! Oh, tidak. Segera Mari keluar dari apartemennya dan berlari ke arah lift.

"Permisi..!!" ucap Mari mendahului seseorang dihadapannya.

"E, e, eh..!" ucap orang itu.

"Maaf, maaf.. Saya buru - buru!" ucap Mari sambil berlari. Tidak sopan, memang.

Akhirnya, Mari sudah berada di halte. Hanya tinggal menunggu busway datang. Tiga menit kemudian buswaypun datang. Segera Mari masuk bersama penumpang lain. Kursi sudah penuh, tak ada yang kosong terpaksa Mari harus berdiri. Menyebalkan.

Jaemin VS MariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang