#30

1.1K 43 8
                                    

          "Mau mempertimbangkan?" tanya Jaemin.


Diam sebentar, Jaemin! Mari masih shock banget nih. Coba kau bayangkan bagaimanakah rasanya dicium di depan semua teman - teman sekelasmu, apa kamu merasa malu? Ya kan? Kan? Kan? Itu yang dirasakan oleh Mari. Malu.

"Kamu apaan sih?!!" teriak Mari.

Jaemin terkejut.

"Aku cuma nyium kamu doang koq." ucap Jaemin.

Doang? Doang?? Efeknya itu besar banget buat Mari, apalagi buat hatinya.

"Aku nggak mau!" ucap Mari bersikeras.

"Mau aku cium lagi?" ucap Jaemin tersenyum menggoda Mari.

"Gak!" ucap Mari.

Gadis itupun bangkit lalu berniat untuk keluar kelas namun tangannya ditahan Jaemin.

"Apa pegang - pegang?" tanya Mari sinis.

Jaeminpun melepaskan pegangannya lalu mengangkat tangannya dan tersenyum.

"Fine," ucapnya.

"Jangan ngikutin aku lagi!" ucap Mari.

Cewek itupun berjalan kearah pintu kelas untuk keluar dan tinggal satu langkah lagi dia sudah diluar kelas jika saja Jaemin tak memanggilnya.

"Tapi, kamu mau kemana?" tanyanya.

"Itu bukan urusanmu," ucap Mari.

"Of course, it's also my business, Cause you are the girl that I love." ucap Jaemin tersenyum tulus.

"Eh, kakak - kakak yang disana! Semua 'kakak' yang ada dikelas ini keluar! Emangnya kalian mau gangguin keromantisan Kak Jaemin dan kakak polos kesayanganku?!" teriak adik kelas itu membuat seisi kelas keluar dari ruangan.

Mari yang berada di depan pintu langsung melebarkan tangan dan kakinya, berniat menghalangi mereka keluar.

"Kalian mau ngapain?" ucap Mari.

"Tentu saja kami ingin keluar," ucap salah seorang dari gerombolan anak kelas 11 SMA Diamond.

"Tidak-" ucap Mari.

"Boleh, silahkan keluar." ucap Jaemin.

Mari menatap Jaemin kesal. Ada apa sih dengan orang itu? Kenapa sangat menyebalkan? Haruskah Mari membunuhnya? Oh, itu sangat kejam.

"Kami yakin sebenarnya kamu juga ingin kami keluar," ucap salah seorang itu.

"Tidak sama sekali, lebih baik kalian duduk dan mengerjakan tugas kalian kembali." ucap Mari menggeleng - gelengkan kepalanya keras.

Segerombolan siswa itupun berjalan kembali kearah tempat duduknya masing - masing, namun, belum sempat mereka duduk Jaemin sudah berbicara, membuat mereka takut.

"Jika masih mengikuti apa kata Mari, kuhajar kalian." ucap Jaemin.

"Pft, dia tidak akan bisa melakukannya." ucap Mari meremehkan Jaemin.

Jaemin VS MariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang