Cklek.
Ah, akhirnya. Mari sampai juga di apartemennya yang luas nan megah ini. Belum sempat Mari bersantai, si JUTEK NAN CENGENG itu, maksud Mari, Yuuka sudah semena - mena menyingkirkan waktu istirahat Mari.
"Heh kau," panggil Yuuka.
Membuat Mari menunjukkan jari telunjuknya ke dirinya sendiri.
"Iya kau. Buatkan aku orange juice dengan payung kecil diatasnya! Gak pake lama!" ucap Yuuka dengan nada yang tinggi tidak, kecilpun tidak.
Mari mengernyitkan dahi tanda tidak mengerti dengan sikap Yuuka yang berubah. Siapakah gerangan didepan Mark ini yang tengah tiduran layaknya nyonya besar? Yuuka melirik Mari, lalu kembali lagi pada smartphonenya.
"Kan udah aku bilang, GAK PAKE LAMA!!" ucap Yuuka dengan nada membentak.
Mari terkejut mendengar ucapan Yuuka yang membuat gadis itu tak tahan lagi dengan ketidak sopanan Yuuka.
"Kenapa aku harus membuatkanmu orang juice, heh?!" ucap Mari sedikit membentak.
"Anggap saja sebagai permintaan maafmu." ucap Yuuka santai.
Permintaan maaf? Yang benar saja! Memangnya apa kesalahan Mari padanya?!
"Maksudmu? Aku tidak mengerti. Permintaan maaf apa?!" ucap Mari.
Yuuka menghela nafas panjang.
"Maaf karna kau sudah meninggalkanku tadi pagi," ucap Yuuka sambil memberikan tatapan tajam andalannya yang mampu membuat Mari bergidik.
"Setidaknya ucapkan 'tolong'," ucap Mari.
Yuuka menghela nafas panjang dan melihat pada Mari.
"Baiklah sekali lagi aku katakan padamu. Buatkan aku orange juice dengan payung kecil diatasnya,"
Yuuka melirik Mari dan Mari hadiahi tatapan maut andalan Mari.
"Tolong, Mari Cloveryy.." ucap Yuuka dengan nada memohon layaknya anak kecil meminta balon.
"Begitu lebih baik," ucap Mari seraya berjalan kearah dapur dan mengambil orange juice dalam lemari pendingin. Sedangkan Yuuka menjulurkan lidahnya kepada Mari yang sedang membelakanginya.
"Ini, sekarang jangan ganggu aku! Aku ingin tidur." ucap Mari sambil berjalan.
Mari menghentikan laju jalannya, dan kembali berbicara.
"Oh ya, sekarang kamar kita terpisah. Kau akan tidur di kamar tamu, dan aku tetap tidur dikamarku. Kau bisa berbuat apapun sesuka hatimu pada kamarmu. Dan kau tidak boleh masuk, mengetuk, apalagi berteriak jika dipintu kamarku tergantung tulisan 'Do not disturb'. Understand?" ucap Mari panjang lebar agar Yuuka mengerti.
"Tapi kan kamar tamu kecil gak luas! Keenakan kamunya dong?! Aku gak ma-" ucap Yuuka protes dengan keputusan Mari.
Toh ini apartemen Mari koq, orangtua Mari yang membelinya.
"Protes? Hm? Aku punya kasur kecil untuk ditaruh diluar." ucap Mari mengancam.
Karna Yuuka sangat takut jika sendirian makanya Mari mengancam Yuuka seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin VS Mari
Teen FictionINSPIRED by Orange Marmalade. highest rank; #14 - webtoon.