#32

953 43 0
                                    

          Dan disinilah mereka, duduk di taman yang ada di lantai paling atas Orchid Mall ini sambil memakan es krim. Suasana hening dan canggung mulai menyelimuti mereka, tak tahan dengan suasana seperti itu, Mari segera angkat bicara.


"Kamu ngapain sih ngikutin aku mulu?" tanya Mari.

"Aku gak ngikutin kok," ucap Jaemin.

"Yaa terus kamu ngapain ada disini? Apa namanya kalau bukan ngikutin?" ucap Mari geregetan.

"I'm just following you," ucap Jaemin enteng.

Mari menatap Jaemin geram lalu memutar bola matanya, kenapa dia harus kenal dengan orang seperti ini sih?

"Sama saja maknanya!" ucap Mari.

"Oh, benarkah?" tanya Jaemin.

Maripun bangkit dan berjalan menuju lift, gadis itu ingin segera pulang karna hari sudah mulai malam.

"Kamu mau kemana?" tanya Jaemin.

"Gak ada urusannya denganmu," ucap Mari.

Jaemin bangkit dan berjalan menuju Mari, "Ohya? Katakan padaku, apa alasannya sehingga itu bukan urusanku?"

Mari menghela nafas, "Karna kamu, bukan siapa-"

"Sudah kuduga, kamu akan mengatakan hal yang sama." ucap Jaemin.

Mari menatap Jaemin heran, kenapa suasananya menjadi sedikit menyeramkan dan menginstrogasi ya?

"Apa kamu tak pernah menganggap aku kekasihmu?" tanya Jaemin.

Jaemin gila. Dia nanya apa coba? Kapan Mari berhubungan dengan si bodoh yang gila ini?

Mari menggeleng, "Tidak,"

"Apa kamu tak pernah menganggapku temanmu?" tanya Jaemin lagi.

Mari menggeleng lagi, "Enggak,"

Jaemin sedikit geram, apa sih yang ada di otak gadis ini? Kenapa bisa membuat Jaemin gemas ingin mencium Mari dan kesal secara bersamaan?

"Lalu kamu anggap aku apa?" tanya Jaemin mengalah.

"Orang yang sekali berkenalan dan terus mengikuti kemanapun aku pergi, orang yang tau dimana aku berada dan bisa disebut creepy stalker." ucap Mari.

Apa? Jadi Mari menganggap Jaemin creepy stalker?? Bagaimana itu bisa menjadi julukan untuk seorang lelaki tampan yang baik hati ini? Is Mari crazy?

"Apa?" gumam Jaemin.

"Sekarang bisa turunkan kedua tanganmu dari pundakku? Kau sangat berat." ucap Mari.

Jaemin menurunkan kedua tangannya, "Yah.. Mungkin karena badanku berotot-"

"Atau mungkin juga lemak," ucap Mari.

Gadis itupun masuk kedalam lift, meninggalkan Jaemin yang masih tak percaya Mari mengatainya mempunyai lemak. Cowok itu tidak berlemak, maksudnya tak banyak sebenarnya.

Jaemin VS MariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang