Drap! Drap! Drap!
Cewek itu sedang berlari sambil membawa beberapa buku - buku yang sangat tebal untuk di serahkan ke petugas perpustakaan.
"Aduh!" teriak Mari.
Siapa sih? Kenapa dia tiba - tiba bisa ada ditengah jalan? Menyebalkan sekali. Memangnya dia tidak tau kalau Mari sedang terburu - buru?
Maripun bangkit, dia mendecak pelan. Yah setidaknya dia bisa bantu Mari untuk bangun kan? Tapi kenapa dia tidak membantu Mari??
"Permisi ya.. Aku mau lewat." ucap Mari masih menunduk.
Karna tak ada jawaban, Mari memutuskan untuk kembali berlari lagi kearah perpustakaan. Diapun mengangkat kakinya, tapi saat mau berlari kaki orang didepannya memanjang membuat Mari terjatuh. Ugh, cewek itu tak tahan lagi! Maripun mendongakkan wajahnya, mengekspresikan dirinya sekesal mungkin.
"Oh, maaf. Kukira kamu hanya akan diam saja, sungguh aku tak bermaksud untuk menjatuhkanmu seperti itu." ucap cewek itu.
"Kamu.." ucap Mari.
"Apa? Kamu kesal? Ayo, teriak saja! Aku sudah katakan padamu bahwa kamu akan menyesal jika terus sendirian seperti itu, dan ini baru awalnya." ucapnya.
Kenapa bisa? Kenapa bisa dia berubah? Dia, sahabat tomboy Mari yang sangat Mari sayangi, Reckly. Jangan seperti ini, Mari tidak mau sahabat - sahabatnya seperti ini.
"Kamu kenapa kayak gini?" tanya Mari.
"Apa maksudmu kenapa?" ucap Reckly sinis.
"Jangan seperti ini lagi. Jangan pernah berubah jadi jahat seperti ini, kumohon." ucap Mari bergetar.
Dia takut, takut sekali. Mari nggak mau orang yang dekat dengannya malah menjadi orang yang jahat terhadapnya. Dia tidak mau itu terjadi.
"Kenapa kamu memohon?" tanya Reckly.
"Aku.. Aku.. Aku tidak mau kalian seperti ini." ucap Mari.
"Kamipun tak mau seperti ini, tapi kamu yang memulainya." ucap Reckly.
"Aku tak mau tau, jika memang kamu tak suka aku seperti ini. Makan sianglah bersama kami, jam makan siang nanti. Jika tak datang, ini akan terus berlanjut." sambung Reckly lalu berjalan pergi.
Cewek tomboy itu tersenyum juga meringis. Tersenyum karna rencananya berhasil, meringis karna kasihan memperlakukan Mari seperti itu. Ini untuk rencana mereka, ini agar Mari bergaul dengan mereka lagi, jadi dia harus berusaha.
"Aku.. Nggak mau," lirih Mari.
Gadis itupun berjongkok dan memungut buku - bukunya satu persatu, lalu kembali berlari kearah perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan, dia langsung masuk dan duduk di kursi tempat membaca itu. Ah, sungguh, dia capek sekali. Kenapa pekerjaan yang sangat menguras tenaga itu selalu diberikan untuknya? Gadis dengan kaki pendek ini? Karna petugas perpustakaannya sedang tidak ada, anak perempuan yang tidak dikenalnya tadi menyuruhnya untuk meletakkan buku - bukunya oleh dia sendiri. Coba kita lihat, ada buku apa saja disini? Biologi, kimia, fisika, matematika dan RPUL. RPUL? buku ini kan ditaruh di rak yang tinggi, bagaimana bisa Mari menaruhnya?
Cewek itu mengambil kembali 5 buku tebal itu lalu berjalan mengelilingi rak - rak berdebu menyebalkan itu. Urutan rak pertama, raknya biologi, oke sudah ditaruh. Mari kembali berjalan, menatap setiap tulisan yang ada di rak - rak itu. Urutan rak ketiga, raknya fisika, oke sudah ditaruh. Maripun memutari rak - rak lagi. Maripun balik lagi jalan kedepan ke urutan rak kedua, rak kimia, oke sudah ditaruh. Urutan rak keempat, rak matematika, oke sudah ditaruh. Dan terakhir ada di urutan rak kelima. RPUL. Tuh kan bener, raknya tinggi dan Mari pendek. Huft.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin VS Mari
Teen FictionINSPIRED by Orange Marmalade. highest rank; #14 - webtoon.