Seven (Colour Run)

3.5K 159 10
                                    

Author Pov.

Tiga hari kemudian dan UAS sudah selesai. Otomatis semua murid kembali ke habitat (baca: kelasnya semula) masing-masing. Yah Dinda nggak ketemu Alva lagi hiks.

Senin pagi yang mendung saat itu. Upacara jadi terasa cepat karena suasananya yang tidak terlalu panas. Hari-hari setelah uas serasa.... Free!! Pastilah karena sudah tidak ada pelajaran. Dinda duduk di depan kelasnya sambil mendengarkan lagu Starlight-Taylor Swift lewat headsetnya. Ia sangat menikmati lagu itu sambil memandang langit yang mendung.

"Hmm.."gumamnya pelan.

"Drtt! Drrt!"hpnya bergetar. Ternyata bbm dari Alva! Tumben nih anak,pikir Dinda.

*Chat bbm*

Alva: PING!!!

Dinda: Apa va?

Alva: Mbak nggak kangen sama aku ta?

Gubrak!!!

Dinda: Ngapain kangen? Gr banget lo

Alva: Hehehe. Btw jamkos ngapain mbak?

Dinda: Duduk-duduk di depan kelas. Kamu?

Alva: Tiduran di kelas nih mbak. Boring. Mau ikut?

Dinda: Ikut apa?

Alva: Ikut tiduran sini mbak.

Dinda: Hanjingg lo. Wkwkwk.

Alva: Mbak kemana gitu ya. Bosen nih.

Dinda: Kemana?

Alva: Ke atas depan aula ya mbak.

Dinda: Ngapain?

Alva: Ya nggak papa mbak.

Dinda: Ok otw. Kamu juga otw ya.

Alva: Ok otw (2).

*Read*

Alva Pov.

Yes. Mbak Dinda mau. Gimana ya sekarang. Jujur aja aku udah terlalu nyaman sama kakakku yang satu ini.

Aku segera jalan ke aula atas dan berdiri bersandar di balkonnya. Masih belum ada Mbak Dinda.

Semenit kemudian.

"Hai,"sapa suara yang sangat akrab di telingaku.

"Hai juga mbak,"ucapku. Di depan aula ini memang sepi karena ada di lantai dua dan terpisah dari ruang kelas lainnya.

"Hm. Mau ngapain di sini?"tanya kakak cerewetku itu.

"Ya nggak papa mbak. Lagi kesepian aja di kelas,"jawabku sambil duduk di bangku di dekat balkon. "Efek jones kali mbak."

"Haha! Ngenes banget lo!"ucapnya di sela tawanya sambil duduk di sebelahku.

"Eh Mbak. Besok pulang sekolah ada acara nggak?"ucapku.

"Emm. Nggak deh kayaknya. Kenapa?"

"Otm yuk mbak,"ajakku.

"Boleh! Naik apa?"jawab Mbak Dinda. Yes! Mau juga.

"Bus trans aja. Nggak papa kan mbak?"

"Oke Va,"jawabnya. Ia lalu memasang headsetnya. "Mau Va?"tanyanya sambil menawarkan sebelah headsetnya padaku dan aku menggeleng. Dan kemudia ia mulai menikmati lagunya sambil memandang langit.

Mbak Din. Sesekali tersenyum kecil yang menandakan ia sedang menikmati lagunya. Ia hanya memakai sebelah headsetnya dan satunya ia pegang sambil ia mainkan. Rambutnya yang dikucir kuda bergerak-gerak ditiup angin. Matanya. Aww. Matanya yang jernih itu aww. Ya tuhan. Mbak Dinda manis banget. Gakuku ganana.

I'm (Not) A Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang