Fourteen (Rencana Tersembunyi 1)

2.1K 115 6
                                    

"Mbak Dinda?! Melathi?!"ucap seseorang yang sangat kukenal.

ALVA?!

Mati gue!

"Alva!"ucapku tanpa kusadari. Kulihat Melathi. Dia-------NANGIS?!

"Mbak Din kok nonjok melathi? Sampe berdarah lo mbak. Mbak Dinda bisa dituntut mbak." Ini kenapa Alva malah nyeramahin gue?

"Va sakit va,"ucap Melathi sambil memegang pipinya yang baru saja kutonjok itu dengan masih menangis. Dasar air mata palsu.

"Aku nggak nyangka Mbak Dinda bisa ngelakuin ini,"ucap Alva.

"Va dengerin dulu penjelasan aku,"ucapku.

"Mbak, selama ini aku percaya sama Mbak Dinda. Tapi sekarang? Kalau mbak Dinda nggak suka sama Melathi,bukan gini caranya Mbak,"ucap Alva.

"Va! Bukan gitu. Tadi dia dulu yang nampar aku."

"Bener itu Mel?"tanya Alva ke Melathi yang sekarang cuma bisa nunduk. Mampus lo mel!

"Hiks." Melathi terisak. "Iya Va aku ngaku. Aku masih sayang sama kamu Va,"ucapnya sambil menangis.

"Aku kecewa Mel,"ucap Alva pelan.

"Tapi lihat Va! Aku nampar Mbak Dinda cuma sampe pipinya merah sedangkan dia?! Liat Va! Bibir aku sampe berdarah Va!"ucap Melathi dan air mata buayanya semakin deras mengalir di pipinya.

Alva sekarang menatap aku tajam.

KAMVRET!

Tanpa menunggu Alva berbicara aku segera mendahuluinya. "Va kalau kamu dikatain PHO,bitch,terus ditampar dua kali apa kamu bakal diem aja?"ucapku. Tatapan tajam Alva beralih ke Melathi. Mampus lo Mel!

"Bener itu Mel? Kamu ngatain Mbak Dinda PHO? Bitch?!"tanya Alva. Melathi sekarang hanya bisa menunduk sambil menangis. "Jawab Mel!"

"Iya Va! Puas lo! Aku masih sayang sana kamu Va!"ucap Melathi dan ia terus menangis. Heran gue kok air matanya nggak habis-habis. "Dan aku, aku nggak mau kamu direbut sama cewek itu!"katanya kasar sambil nunjuk gue. Hmm minta ditonjok lagi nih cabe!

"Bukan gini caranya Mel. Lagipula aku nggak mau balikan sama kamu bukan karena Mbak Dinda. Tapi aku uda nggak tahan sama sikap kamu Mel,"ucap Alva. "Ayo kita pulang Mbak." Alva langsung menarik tanganku tanpa menghiraukan Melathi.

Tapi Melathi,kulihat dia memegang keningnya. Aduh jangan-jangan Melathi mau pingsan nih.

Gubrak! Melathi jatuh ke belakang seketika.

KAMPRET!!!

"Melathi!"teriakku dan Alva hampir bersamaan dengan panik.

"Alva,"ucap Melathi pelan lalu ia pingsan. Kampret! Mau dibawa kemana nih setan. Pake acara pingsan segala!

***

"Ehm. Dimana nih?"ucap Melathi saat sadar.

"Lo di apartemen sepupu gue,"ucapku santai.

"Kok elo? Mana Alva?"ucap Melathi.

"Eh! Udah untung ya aku mau bawa kamu kesini. Alva udah gue suruh pulang duluan tadi,"ucapku.

"Din ini kompresannya,"ucap Astry sambil membawa baskom berisi air es dan sapu tangan.

"Thanks As. Sini biar gue kompres luka lo!"ucapku dan Melathi menurut walau mukanya cemberut.
"Ini juga gara-gara lo kali!" Gila nih anak! Minta ditendang sampe Neptunus kali ya.

"Bacot lo cabe!"ucapku singkat karena aku sangat malas berdebat dengan cabe ini.

***

Melathi Pov.

"Ehm dimana nih?" Aku terbangun.

"Lo di apartemen sepupu gue,"ucap----Mbak Dinda?! Lo mana Alva?

"Kok elo? Mana Alva?"ucapku.

"Eh! Udah untung ya aku mau bawa kamu kesini. Alva udah gue suruh pulang duluan tadi,"jawabnya. Idih! Sewot beudh!

"Din ini kompresannya,"ucap seorang gadis sambil membawa baskom berisi air es dan sapu tangan. Kayaknya itu deh sepupunya Mbak Dinda.

"Thanks As. Sini biar gue kompres luka lo!"ucap Mbak Dinda sambil cemberut. Hadeh!

"Ini juga gara-gara lo kali!" Gue masih kesel gara-gara ditonjok tadi. Bayangin aja sampe bibir w yang cantik ini berdarah.

"Bacot lo cabe!" Duh! Galak beudh deh. Il feel w. Ewh! And apa? Gue dipanggil cabe? Oke tunggu pembalasan gue.

Oh iya. Sebenernya ini rencana gue lo. Gue sengaja ngajak Mbak Dinda ketemuan karena gue udah tau Alva bakal dateng di taman anggrek.

*flashback on*

*Chat Line*

Melathi: Kok cuma di read, nggak dibales? Envy ya.

Dinda: Bukan urusan lo.

Melathi: Aku mau ketemu besok di taman anggrek.

Dinda: Mau apa lo? Mau nyari masalah sama gue?

Melathi: Aku cuma mau ngelurusin semuanya kok

Ya. Chat ini merupakan bagian dari rencana w. Karena gue tau Alva bakal ada di taman anggrek besok. Dan besok aku bakal mancing emosi mbak Dinda dan saat Alva dateng,dia bakal lihat kita berdua berantem. Hahaha! Tawa devil dulu.

*flashback off*

Dan gue nggak nyangka. Alva dateng di saat yang pas banget yaitu tepat setelah Mbak Dinda nonjok gue. Keren kan!

Tentang gue yang tiba-tiba pingsan? Jangan dianggap cuma kebetulan semata. Itu juga termasuk rencana gue. Karena sudah kuduga Alva pasti akan belain mbak Dinda. Dan aku pura-pura pingsan biar Alva khawatir sama gue. Tapi yang ini agak melenceng dari ekspetasi. Pertama,Mbak Dinda nonjoknya beneran! Bayangin coba! Mampus lo jadi gue. W aja langsung pusing seketika. Kedua,pinginnya gue diobatinnya tuh sama Alva. Eh pas bangun malah ada di apartemen sepupunya Nenek Lampir (baca: Mbak Dinda).

Tapi nggak papa. Rencana gue udah berhasil. Sekarang tinggal rencana selanjutnya. #senyumdevil

^_^

Hola! Sorry baru update. Soalnya aku kan sibuk #prettt

Voment ya biar aku semangat lanjut!

Voute 10- nggak lanjut!

I'm (Not) A Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang