Extra Chapter

213 13 0
                                    

"Nggak kok. Aku masih inget semuanya Va."

"Maaf Mbak Din."

"Udahlah. Aku udah ikhlas. Lagipula semua orang bisa berubah kan."

"Iya mbak."

"Ohiya. By the way,manggilnya nggak usah mbak juga nggak papa. Kan umur kita nggak terlalu jauh juga."

"Jadi?"

"Panggil Dinda aja."

"Dinda ya. Hmm Dinda. Oke deh. Hehehe."

Aku tertawa kecil begitu juga Alva. Hm saat seperti ini kadang ngangenin juga. Bagaimanapun,Alva adalah cinta pertamaku.

"Mbak Din.. Eh maksudnya Din."

"Kan masih salah hahaha."

"Iya maaf maaf. Hmm. Din.."

"Iya oke oke. Apa Va?"

"Jujur aku masih... Kangen. Sama kamu Din."

Apa? Setelah selama itu?

***

Surabaya pagi..

***

"Ati ati Din,"kata Angga sambil membantuku turun dari kereta.

"Lu kata gue nenek-nenek apa pake dibantu segala. Aku bisa kali turun sendiri,"cerocosku. Angga dan Bunda sampe ketawa liat aku yang kerepotan sendiri turun gerbong sambil bawa koper tapi kekeuh nggak mau dibantu.

Iya. Besoknya setelah aku ketemu Angga di Malioboro,yang artinya hari ini,aku berangkat ke Surabaya. Pastinya Angga ikut.

"Habis ini kalian mau kemana?"tanya Bunda.

"Entah,"jawabku.

"Angga ijin ajak Dinda jalan-jalan ya Tante,"kata Angga tiba-tiba.

"Eh?!"protesku.

"Boleh. Biar Dinda nggak stress tuh,"kata Bunda.

Angga pun tersenyum puas kepadaku penuh kemenangan.

Hm. Yaudah deh. Apa salahnya sih.

***

Sesampainya di rumah,Bunda langsung sibuk sendiri ngurus semua urusannya. Juga mampir ke makam ayah. Aku sih cuma mandi,makan,dan lain-lain. Niatnya mau nonton tv dulu,eh malah langsung ditarik sama Angga.

"Jadi kan jalan-jalan?"katanya.

"Harus banget ya sekarang? Ini kan udah mau sore,"ucapku.

"Terus? Kalo udah mau sore emang kenapa?"

"Ya.. Nanti pulangnya kemaleman lah Ga,"protesku.

"Sejak kapan kamu takut keluar malem sih?!"kata Angga sambil mencubit pipiku.

"Paan!"

"Kalo nggak mau yaudah,"katanya lalu berlalu ke ruang tamu. Angga malah ngemil jajan di sana sambil baca koran. Ewh sok kebapakan banget!

Bodoh lah. Masih capek nih aing. Aku pun nyoba nyari acara bagus di tv. Tapi kenapa semuanya mbosenin gini ya. Bete deh. Apa mending jalan-jalan aja ya..

"Ga.."panggilku.

"Apa?"

"Yaelah ketus banget. Jadi deh jalan-jalannya,"ucapku.

"Nah gitu dong. Yuk!"

Aku pun keluar dibonceng Angga naik motornya. Ohya. Tadi Angga sempet pulang dulu ke rumahnya. Eh ternyata cuma ambil motor terus langsung balik lagi. Masih kangen kali hahaha.

I'm (Not) A Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang