Gevin menggenggam tanganku dengan erat. Aku menoleh kearahnya. Aku tau dia gugup saat ini.
"Lo udah siap?", tanyaku.
Gevin mengangguk dan memaksakan senyumnya.
"Semuanya bakal baik-baik aja. Ada gua disamping lo", ucapku menenangkan.
Kami memasuki ballroom hotel tempat diadakannya pertunangan mantan pacar Gevin. Ternyata acara mau dimulai saat kami memasuki ballroom hotel.
Aku dan Gevin berdiri didekat panggung yang menampakkan wanita itu sedang disematkan cicin dijarinya. Aku melirik Gevin. Dia tampak tenang dengan posisi tangan yang masih menggenggamku.
Setelah acara tukar cincin antara dua orang itu. Aku mengajak Gevin untuk menemui mantan pacarnya itu.
"Riana", ucapku.
Wanita itu menoleh kearahku dan Gevin. Dia tampak terkejut namun dia bisa mengendalikan dirinya dengan cepat lalu tersenyum kearah kami.
"Hai Fan", Riana mencipika cipikiku.
"Gevin", ucapnya lalu merentangkan tangan ingin memeluk Gevin. Namun dengan cepat Gevin mendorong Riana dengan pelan.
"Maaf", ucap Riana lalu tersenyum kaku.
Gevin hanya diam.
"Selamat atas pertunanganmu dengan Winoga", ucapku untuk mencairkan suasana.
"Terima kasih Fan."
"Mana tunanganmu kami juga ingin mengucapkan selamat dengannya", ucap Gevin tenang.
Aku meliriknya dan tersenyum.
"Sebentar", ucapnya lalu berjalan meninggalkan kami.
Setelah beberapa menit Riana muncul bersama Winoga.
"Selamat atas pertunangan kalian. Semoga lancar sampai jenjang pernikahan", ucap Gevin tenang sambil menyalami Winoga.
Wino tersenyum. "Terima kasih Gev.", ucapnya.
"Selamat No atas pertunangan kalian", ucapku.
"Terima kasih Fin. Gua doa'in semoga lo cepat mendapatkan pengganti Zigo.", ucapnya.
Oh god aku lupa kasih tau ke kalian. Winoga adalah sepupu Zigo. Iya Zigo mantan pacarku itu. Ternyata dunia begitu sempit. Aku sangat terkejut saat mendapati undangan waktu itu.
"Terima kasih doanya No. Dan alhamdulillah gua udah dapatin pengganti spupu lo, tunggu aja undangannya", aku tersenyum.
Winoga terkekeh. "Waw begitu cepat ya?".
Aku tersenyum sinis. "Kenapa? Ada masalah?. Bukannya gua gak terikat dengan lelaki manapun? Itu lebih baik. Dari pada saat memiliki hubungan khusus dengan seseorang lalu tiba-tiba menghianatinya atau bahkan meninggalkannya demi orang yang belum tentu lebih baik", ucapku sarkatis.
Winoga terkekeh. "Lo masih sama selalu sinis dengan gua".
"Sayang, tadi aku melihat Papi manggil kita", ucap Riana.
Aku tau dia takut aku berbicara lebih jauh. Dan mungkin juga dia merasa tersindir. Winoga gak tau tentang hubungan Riana dan Gevin. Winoga kenal Gevin karna Gevin sahabatku. Hanya itu.
"Maaf Fin, Gev kami kesana dulu. Silahkan dinikmati hidangannya."
Aku mengangguk tersenyum.
"Dan gua tunggu undangan lo secepatnya", Winoga mengerling kearahku.
"Lo tau kenapa mereka bisa bertunangan?", tanyaku.
Gevin menghela nafasnya. "Mereka dijodohkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Be Love {1}
Teen FictionSebagai sahabat yang baik aku akan melakukan apapun untuk membuat sahabatku tersenyum. Tapi tidak dengan membantunya untuk move on. Aku tidak mungkin menerima lamaran sahabatku yang padahal aku tahu dia masih mencintai gadis itu. Dan aku akan berakh...