Fina berjalan dengan tergesa-gesa memasuki rumah sakit. Fina tersenyum penuh arti dengan apa yang dia pikirkan saat ini. Saat sampai didepan ruangan Seyra. Dia berdiri didepan pintu lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi rekaman.
"Lo licik juga Sey", ucap seseorang wanita yang Fina kenali.
"Licik apa ya?", ucap Seyra pura-pura tidak tahu.
"Hahaahaha", tawa wanita itu terdengar sampai keluar ruangan rawat inap Seyra.
"Lo kira gue gak tau. Kalau lo yang gagalin rencana gue buat ngebunuh Fina."
"Ngebunuh Fina? Maksut lo? Gua gak ngerti Ri"
"Gak usah pura-pura gak ngerti Seyra"
"Lo kan yang nyuruh orang ngeduluin gue buat nabrak Fina? dan akhirnya lo pura-pura nolongin Fina. Padahal luka-luka lo semua PAL-SU!", ucap wanita itu tajam.
"YA, emang gue. Lo mau apa?", ucap Seyra yang mulai emosi melihat wanita ular yang ada didepannya.
"Setidaknya gue gak sejahat lo Ri. Lo jahat. Sangat-sangat jahat. Lo itu SAHABAT GUE RI. Tapi, lo tega jebak gue dengan Zigo!"
"Ck, lo emang sahabat gue Seyra maka dari itu gue dengan baiknya nyatuin kalian berdua", ucap Riana sambil mengelus pipi Seyra dengan ujung kukunya.
"Lo emang kelewatan Ri. Lo ngaku sebagai sahabat gue. Tapi lo tega jebak gue"
"Hey hey Seyra, seharusnya lo berterima kasih dengan gue. Kalau gak karna gue, lo gak akan jadi istri Zigo dan mempunyai anak dari Zigo sahabatku sayang"
Seyra menatap Riana tak percaya. Anak? Ya dia sempat melahirkan. Anaknya masih ada dan dia tidak tau sampai sekarang dimana anaknya. "KEMANA ANAK GUE!", bentak Seyra.
"Hahaha anak lo sudah mati Seyra! Lo keguguran!", ucapnya sambil tersenyum sinis.
"Gak, anak gue masih hidup. Lo yang buat drama itu seolah-olah gue keguguran dan gila. Padahal lo yang selama ini ngurung gue sampai melahirkan. Lo kemanakan anak gue Ri! Balikin anak gue Bitch!", bentak Seyra.
"Anak lo udah mati Seyra. Dan lo gak akan pernah nemuin anak lo selamanya. SE-LA-MA-NYA!", tekan Riana.
"DASAR BANGSAT! BITCH! PERGI LO DARI RUANGAN GUE!", teriak Seyra.
Riana menyeringai iblis menatap Seyra yang berteriak emosi. "Seyra sayang, cepat sembuh. Semoga belang lo gak ketahuan oleh Fina. Dan semoga lo gak akan pernah ketemu dengan anak lo. Well, gua kasih bocoran. Anak lo, sangat cantik seperti ibunya. Semoga dia besar gak kayak lo ya?. Ngasih diri dengan gratis ke lelaki yang dicintainya. Lo tau? Lo lebih hina dari pelacur Sey", ucapnya panjang lebar.
"PERGI!", bentak Seyra. Riana hanya terkekeh lalu berbalik keluar ruangan. Fina yang berada didepan pintu langsung bersembunyi ditempan yang tak terlihat.
"Lo akan hancur Sey. Sama seperti Zigo dan anak lo akan bernasip sama", desis Riana yang masih didengar oleh Fina. Fina menggeleng tak percaya. Sungguh, Ia tau bahwa Seyra dan Riana sahabatan. Tapi, Ia gak nyangka si Riana setega itu demi ngancuri hidupnya, hidup Fina.
Setelah melihat Riana pergi dari rumah sakit. Fina memasuki ruangan Seyra. "Sey", panggil Seyra yang sedang menangis dalam diam.
"Anak gue Kak, anak guee hikss", tangisnya pecah memeluk Fina.
"Sssttt", ucap Fina menenangkan sambil memeluk Seyra.
"Maafin gue kak, udah ngianatin lo", ucap Seyra tulus. Fina menggeleng cepat.
"Gak, lo gak salah gue yang salah", ucap Fina tegas.
"Kalian gak salah gue yang salah", ucap Vero yang tiba-tiba datang memasuki ruangan Seyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Be Love {1}
Teen FictionSebagai sahabat yang baik aku akan melakukan apapun untuk membuat sahabatku tersenyum. Tapi tidak dengan membantunya untuk move on. Aku tidak mungkin menerima lamaran sahabatku yang padahal aku tahu dia masih mencintai gadis itu. Dan aku akan berakh...