22...

26.9K 1.3K 14
                                    

"Sudah ingat?", sindir Seyra menatap
Fina tajam.

Fina menghela nafasnya. "Sey, gua gak ngerebut Zigo sama sekali dari lo. Dia sendiri yang datang ke gue dan gak ngelepasin gue selama bertahun-tahun"

"Hahaha dan gua juga gak ngerebut Zigo dari lo Befina Kristalia. Dia sendiri yang datang ke gue buat dipuasin. Karna lo gak bisa MUASIN DIA!"

Plak

"KENAPA? LO MARAH?. KENYATAAN KAN, kalau BEFINA KRISTALIA GAK BISA MUASIN ZIGO!", teriak Seyra sambil memegangi pipinya yang panas akibat tamparan Fina.

"Jaga mulut lo Sey, orang tua lo bakalan sedih dengar omongan lo kayak gitu."

"Cih, gak usah sok jadi PAHLAWAN buat gua. Gua GAK SUDIH!"

"Seyra gue.."

"PERGI LO! GUE MUAK DENGAN LO!", usir Seyra.

"Gue emang mau pergi dari tadi", ucap Fina dan langsung berbalik meninggalkan Seyra.

"DENGER FINA! PERLU GUE INGATIN KE LO!. DULU LO CUMA JADIIN ZIGO PELAMPIASAN. KARNA LO CINTA SAMA GEVIN!. LO YANG SELALU JANJI SAMA GUE UNTUK CEPAT-CEPAT NGAKHIRI HUBUNGAN LO! TAPI, LO PEMBOHONG!. LO PEMBOHONG FINA! MUNAFIK! GUE BENCI LO FINA!", teriak Seyra lantang. Fina mengelus dadanya lalu meremas baju yang dia pakai.

Fina lupa. Iya, dia benar-benar lupa. Seharusnya, dia gak usah menjadi seorang yang terhianati. Seharusnya dia gak boleh merasa paling tersakiti. Bahwa nyatanya dialah yang menyakiti hati Seyra duluan tanpa sengaja.

Apa dulu dia benar-benar cinta sama Zigo? Apa perasaan cintanya ke Gevin sudah berkurang saat bersama Zigo?. Ataukah selama ini dia mencintai dua laki-laki. Tanpa Fina sadari dia berjalan dengan pikiran kosong. Dia meyebrang jalan tanpa melihat kiri kanan. Dan seseorang yang sejak tadi mengintai Fina mulai menjalani aksinya.

"FINAAAAAAAA!", teriak Seyra dan berlari menyelamatkan Fina.

Brak

Fina tersadar dari lamunannya akibat teriakan dan dorongan seseorang. Fina menatap sekitarnya.

"Seyra", lirihnya. Lalu berjalan menghampiri Seyra yang terbaring kaku tak jauh darinya. Seyra mengeluarkan darah segar.

"Seyraaaaa", Fina terduduk menatap Seyra yang menyelamatkannya. Iya, seyra yang menyelamatkannya.

--------------------------------------------

"Gevin gue. Seyra Gevin Gevin Seyra hiks Gevin", racau Fina saat menelpon Gevin.

"Kenapa sayang? Ada apa? Lo kenapa? Seyra kenapa? Lo dimana sekarang Fina?", tanya Gevin dengan panik.

"Gue gue di singapore. Gue dirumah sakit. Ada yang nabrak gue tapi. Tapi, Seyra nyelametin gue Fin hikss gue udah jahat sama Seyra. Tapi, tapi dia nyelametin gue hikss. Gevin hikss", Fina semakin meracau tak jelas.
Diujung sana. Gevin mulai panik. Ia mengerahkan sekretarisnya untuk menyiapkan jet pribadinya. Ia ingin cepat menyusul Fina. Ia juga sudah menyuruh sekretarisnya untuk mengabari Fino dan Belle yang berada di Singapore.

"Gua kesana sekarang. Lo tenang Seyra bakal baik-baik aja".

----------------------------------------------

"Kak Fina", ucap Seyra parau. Fina yang sedari tadi duduk disamping Seyra langsung menatap Seyra yang memanggilnya.

"Sey, Sey lo udah sadar Sey?", ucap Fina panik.

"Lo gak apa-apakan kak?", tanya Seyra yang tak menghiraukan ucapan Fina.

"Lo gak perlu ngehawatirin gue. Seharusnya gue yang tanya keadaan lo sekarang. Lo perlu apa?", ucap Fina. Fina sungguh gak ngerti dengan sikap Seyra yang sangat perduli dengannya. Padahal, padahal Seyra mengatakan bahwa dia benci sama Fina sebelum kejadian itu. Fina sungguh jelas mendengar kata-kata itu.

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang