Author Pov
Zigo membuka pintu kamar yang sedang ditempati Fina. Zigo menyunggingkan senyumnya saat mendapati Fina tertidur pulas. Perlahan Zigo berjalan menghampiri Fina. Zigo pun duduk di pinggir ranjang, Ia mengelus rambut panjang Fina dengan lembut.
"Gua sayang banget sama lo Fin"
Ceklek
Zigo menoleh kearah pintu dan mendapati Riana yang menyunggingkan senyum iblisnya.
"Mau nunggu sampai kapan?", tanyanya.
"Apa musti gua ngelakuin cara kotor ini?", tanya Zigo.
Riana mengedikkan bahunya. "Terserah lo. Gua cuma bantuin lo adik ipar"
"Gua sayang dan gua cinta sama Fina. Gua gak-"
"Ck ck ck hari gini lo masih mikirin cinta? hahahaha. Cinta itu bullshit Zig, lo tau apa tentang cinta?. Penghianatan? Iyaaa?", sindir Riana.
"Gua khilaf waktu itu. Gua dibutain nafsu Na, gua gak mau lakuin ini untuk kedua kalinya dengan orang yang berbeda, cukup Seyra yang udah gua buat hancur dan gila. Fina jangan, gua gak mau ada korban lagi."
"MUNAFIK LO!", teriak Riana.
"Lo liat dia. Lo gak tergoda sama sekali?. Malam ini lo lakuin dan besok dia jadi milik lo!. MI-LIK LO ZIG!"
"Gak! Gua gak akan lakuin semua ini."
"Yasudah. Terserah lo. Gua udah kasih lo kesempatan. Dan lo sia-siain", ucap Riana dan berjalan pergi meninggalkan Zigo dan Fina dikamar.
Riana tersenyum sinis. Dia mengambil ponselnya dan mendial nomor Gevin.
"Halo Ri"
"Gevinnnn gevinn. Finaaa vin"
"Kenapa Fina"
"Bantuin Fina vin. Gua gak bisa bantuin dia. Zigo, dia jebak Fina Vin. Gua guaa"
"Lo tenang, lo dimana sekarang"
"Dirumah Fin dirumah gua. Zigo juga disini ngurung gua dan Fina bersamanya"
"Gua sekarang kesana"
Tut tut tut
Riana memutar ponsel ditangannya. "Ini akibat lo gak nurutin gua adik iparku Zigo", Riana tersenyum iblis.
Riana berjalan kedapur dan membuatkan dua cangkir kopi. Setelah selesai dia memasukkan satu bungkus bubuk obat tidur.
"Zig, nih buat lo", ucap Riana memasuki kamar yang ditempati Fina tidur pulas akibat obat tidur yang sebelumnya diberikan saat mereka makan malam berdua.
"Makasih", ucap Zigo dan meminum kopi itu tanpa curiga.
"Gua keluar dulu ya. Kayaknya lo kangen banget sama Fina", Zigo mengangguk.
Riana berjalan meninggalkan Zigo dengan tersenyum senang.
"Ri", panggil Zigo.
Riana berbalik kearah Zigo dan tersenyum. "Makasih udah buat gua malam ini deket sama Fina", ucapnya tulus. Riana menunjukkan jempolnya tanda sip, lalu kembali berjalan meninggalkan Zigo.
"Satu.... Dua.... Tigaaaa", Itung Riana dan kembali berbalik mendapati Zigo telah tertidur pulas disamping Fina. Riana menyunggingkan senyum dan mengambil cepat kopi yang diletakkan Zigo disamping nakas Ia tidur dan membawanya kedapur.
Dengan ligat Riana membuka baju Zigo dan celana menyisakan boxer dan membuka seluruh baju Fina menyisakan hanya celana dalamnya saja. Setelah itu Ia meletakkan kunci dari dalam dan mengunci pintu kamar yang ditempati Fina dan Zigo dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Be Love {1}
Teen FictionSebagai sahabat yang baik aku akan melakukan apapun untuk membuat sahabatku tersenyum. Tapi tidak dengan membantunya untuk move on. Aku tidak mungkin menerima lamaran sahabatku yang padahal aku tahu dia masih mencintai gadis itu. Dan aku akan berakh...