Epilog

43K 1.4K 46
                                    

"Satuuuu... Duaaaa.... Tigaaaa..... SURPRISEEEEEE"

O MY GOD! Ini keren banget. Mak mak mak, Gevin kok jadi sweet gini. Manis banget kayak madu gue rela deh jadi lebahnya. Pengen nangis boleh gak?. Minta tisu tapi ya guys.

"Kamu suka?"

Aku mengangguk semangat. "Suka banget Gev. Thank you so much sayang", aku memeluk Gevin dengan erat.

"Ini rumah kita. Aku ngedesain ini khusus untuk kamu", ucapnya lembut.

"Tapi Gev", ucapku lesu.

"Kenapa?", tanya Gevin bingung yang melihat raut wajahku yang berubah. "Ada yang gak kamu suka?"

"Bukan bukan gitu.", potongku cepat.

"Terus kenapa?", tanyanya bingung.

"Kuliah aku gimana Ge-"

Uwek uwek uwek

"Fin kamu kenapa? Ayo ayo ke kamar mandi", Gevin membawaku ke kamar mandi rumah ini.

Uwek uwek uwek

"Kamu kenapa? Kamu masuk angin?", tanya Gevin sambil mengurut tengkukku.

Setelah membersihkan muntahanku. Aku terduduk lesu di sofa. Gevin memberiku segelas air hangat.

"Kita kedokter ya?", ajak Gevin lembut. Aku pun menggeleng cepat.

"Gak"

"Loh kenapa? Ayolah kita ke dokter"

"Gev", panggilku lembut. "Sini", aku menyuruh Gevin untuk duduk disampingku.

"Ayo kita ke dokter Hon", ucapnya lembut.

"Gev, aku gak perlu kedokter. Aku hamil Gev", ucapku pelan.

Gevin hanya diam menatapku tak percaya. "Kamu apa?", tanyanya.

"Aku hamil Gev", ujarku lembut.

"Kamu hamil?", tanyanya dengan semangat. Aku mengangguk.

"Kamu Hamil? Istri aku hamil. Ya Tuhan Fina hamil. Istrikuuu hamilll. Istri gue hamillllll", teriak Gevin kegirangan.

"Sudah sampai buk", ucap supir taksi yang membuyarkanku dari lamunan panjang akan enam tahun yang lalu.

Aku menyunggingkan senyumku saat melihat bangunan yang aku sukai saat enam tahun yang lalu untuk pertama kalinya Gevin membawaku kesini.

Rumah ini rumah kami dan rumah ini masih sama seperti dulu. "Terima kasih pak", ucapku sambil memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan ke supir taksi.

Aku menggeret koperku untuk masuk kedalam rumahku. "Assalamualaikum"

"Walaikumsalam Ya Allah nyonya", ucap bik sum berjalan dari dalam rumah dengan tergopoh-gopoh.

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang