14...

26.7K 1.6K 12
                                    

"Kak beneran ya Gevin nikah sama Raina?", tanya Fina.

Uhuk uhuk

Akupun langsung menyerahkan satu gelas air putih ke Kak Belle.

"Nikah?. Kamu tau dari mana?", tanya kak Belle.

"Temen aku yang kasih tau. Terus-", ucapku gantung.

"Terus?", ulangnya.

"Terus aku juga nelfon Gevin dan aku denger dia lagi sama perempuan kayaknya lagi milih gaun gitu deh kak", ucapku sambil mengingat kedua kejadian itu.

"Kamu gak apa-apa?", Kak Belle memgusap bahuku dengan lembut.

"Maksutnya?", ucapku bingung.

"Iya kamu gak apa apa kan Gevin nikah sama Raina."

"Aku gak rela kak", ucapku jujur.

"Kenapa?", tanyanya.

Aku mengedikkan bahu. "Rasanya aku gak tega kalau sampai ngeliat dia terpuruk lagi kak", aku ingat sekali waktu itu aku sudah berbulan-bulat tidak bertemu Gevin dan tinggal di New York menenangkan diri sampai Orang tua Gevin ngabarin kalau dia gak mau keluar apartemen, akhirnya aku mutusin pulang dan ketemu dia setelah sampai aku langsung ke apartemen membujuknya sampailah semua ini terjadi.

"Kenapa gak tega?", pancing Belle.

Aku kembali mengedikkan bahuku. "Karna dia sahabatku", ucapku ragu. Ini semua karna ucapan Ana yang masih membuatku terngiang-ngiang, awas aja si Ana ya.

"Kenapa ragu gitu?", selidiknya.

Aku menggeleng cepat. "Aku aku gak ragu kok"

"Kok gugup sih?", Belle menaikkan sebelah alisnya.

"Siapa yang gugup sih ah", elakku.

Belle hanya mengangguk-anggukan kepalanya pura-pura yakin. "Kamu yakin yang kamu rasaain hanya perasaan sebagai sahabat? Kakak aja gak yakin ada dua sepasang laki laki dan perempuan dekat hanya sebatas sahabat Fin.", ucapnya.

"Gak ada yang gak mungkin kan?", tanyaku balik.

"That's true", jawabnya.

"But, gak ada yang gak mungkin juga perasaan yang diyakini hanya sahabat sudah berkembang menjadi cinta melebih perasaan yang kamu sangka sahabatkan?", bisiknya dan berjalan pergi memasuki kamar mandi.

Aku menghela nafas. "Maybe I'm feeling it right now."

----------------------------------------------

"Lo kenapa?", tanya Fina ke Ana yang menatap kosong tv didepannya. Ana menggeleng lesu.

"Gua siap dengerin lo cerita adik kecil", ucap Fina sambil menepuk kepala Ana pelan.

Ana menghela nafasnya. "Bonyok gua nyuruh balik kemarin", ucapnya. Kenapa kemarin?. Karna setelah Fina diintrogasi besoknya kedua orang tua Ana datang. Tapi mama dan papa menjamu mereka di sebuah restoran. Akhirnya Ana menemui kedua orang tuanya di sebuah restoran bersama Mama dan Papa. Sedangkan Abangku?. Ternyata dia ikut kesini juga ada proyek dan aku? Aku banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan diapartemen dan kak Belle?, dia memilih menemaniku dirumah. Itu lah menyebabkan Aku dan Kak Belle melakukan sesi curhat kemarin.

"Terus?", tanyaku.

"Gua gak mau.", ucapnya.

"Kenapa bonyok lo nyuruh balik? Mereka gak tau tentang lo? Lo gak nyeritain?"

"Udah, tapi gimana dengan kuliah gua?. Masa gua mau jadi pengangguran. Kalau terus-terusan disini. Lagian gua cuma butuh beberapa waktu aja disini. Gua gak mau ngerepotin lo kak"

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang