20...

28.6K 1.5K 15
                                    

Gevin menarikku kedalam KUA. Guys KUA guys. K-U-A!. O my god, demi ciwiciwi yang ada didunia kenapa gua dibawa ke KUA cobak?.

"Ka..kamu beneran mau nikahin aku sekarang juga?", tanyaku tergagab.

"Why not?. Ada yang salah?", tanyanya.

"Kamu mikir gak sih Vin? Ini terlalu cepat. Lagian siapa saksi kita nikah?", tanyaku dengan perasaan yang campur aduk udah kayak nasi padang tau gak.

"Menurut kamu, siapa?", tanyanya dengan mengerling kearahku.

"Jangan main-main Vin", ucapku.

"Siapa yang main-main sih Befinaku cintaku seluruh jiwa dan ragaku", ucapnya dengan lebay.

Ceklek

Aku menatap kaget siapa aja yang berada di ruangan ini. Semuanya menatapku dengan tajam. Ada para sahabatku yang sudah lama tak berjumpa, ada Mama-Papa yang perasaan aku tadi pagi pergi deh katanya ada urusan mendadak, ada Abang Fino yang menatapku kayak singa dan ada penjinak disebelahnya yaitu Kak Belle, Ada Bunda-Ayah (orang tua Gevin) yang tersenyum hangat kearahku dan yang terakhir ada Ana yang melotot kearahku persis seperti anak kecil yang ngelawan saat dijahatin temen-temennya, ck anak itu awas aja.

"Mau kabur lagi Befina Kristalia?", tanya Qee tajam.

Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal. "Ini beneran ya Gev kita nikah?"

"Beneran sayang", ucap Bunda yang menghampiriku dan memelukku dengan erat.

"Tapi, Bun-"

"Gak apa apa kan sayang?", tanya Bunda lembut. Aku hanya bisa mengangguk pasrah.

"Bisa kita mulai", ucap petugas KUA?"

"Tuhan bangunin gua kalau ini semua mimpi", ucapku sambil menengadahkan kedua tanganku.

Pletak

"Adaw, ternyata ini nyata Tuhan", ucapku sambil mengelus kepalaku yang dipukul Bang Fino.

"Gimana?", bisik Kak Belle.

"Ni buk hamil jangan pura-pura gak tau deh", ucapku. Kak Belle terkekeh.

"Gevin udah tau kamu masih-", aku langsung menutup mulutnya.

"Belum, dan dia nerima aku apa adanya", ucapku sambil tersenyum.

Kak Belle mengangguk. "Pantesan kamu pasrah aja dinikahin di KUA gini", ucapnya.

Aku terkekeh. "Finaa duduk disini kamu mau nikah gak sih?", ucap Mamaku. Akupun berjalan ketempat dimana Gevin sudah duduk siap disana berhadapan dengan penghulu Papaku dan beberapa petugas KUA.

"Gak ada yang elit dikit napa ya? Gak bisa nyewa gedung bentaran ya?", keluhku saat mengitari suasana saat ini.

"Sudah, dari pada gak nikah-nikah. Ini udah takdir dari Tuhan kamunya nikah disini", ucap Ais.

"Duh Ais gak denger ceramah kamu setahun itu berasa gak denger satu jam tau gak", aku pun berdiri dan hendak memeluk Ais. Tapi langsung ditarik Gevin untuk duduk kembali.

Aku memgerucutkan bibirku. Tapi, Gevin langsung mengarahkan tangannya dan menarik ujung-ujung bibirku dengan kedua telunjuknya membentuk senyuman. Aku terkekeh.

"Jadi nikah gak nih? Pacaran mulu", ucap Papaku yang duduk berhadapan dengan Gevin. Aku hanya nyengir kearah Papa dan Gevin tersenyum manis.

"Baiklah kita mulai", ucap penghulu.

---------------------------------------------

"Akhirnya Befina Kristalia nikah juga paling akhir", ucap Cia yang sedari tadi diam dan akhirnya mengeluarkan suara katanya sih semenjak hamil dia jadi banyak diam. Aneh banget ya?. Hahaha.

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang