"Gak mau pisah dari kamuu", rengek Gevin.
Aku berkacak pinggang dengan menatapnya tajam. "Terus lu mau ngasih gua makan apa? Beras?"
"Lah emang beras kan yang?"
"Ck bego, ya nasilah bukan beras. Lo kira gua ayam makan beras", sungutku.
"Kamu lucu ah yang."
"Gev, kita balik ke panggilan gua-elo aja dah. Geli gue", ucapku. Padahal aku udah belajar kemarin tapi kesannya kayak anak lugu gitu. Kan jiji gak cocok gitu guys.
"Lo emang gak bisa banget romantis deh Fin", keluh Gevin.
"Sebenarnya gua juga sih Fin rada garing gitu manggil lo pake kamu. Kita emang gak cocok ya Fin romantis"
Aku mengangguk setuju. "Yaudahlah kita kayak dulu aja kayak waktu sahabatan", ucapku. Dan diangguki cepat oleh Gevin. Guys, kali ini kami nyata bukan fana ya. Gak ada sandiwara-waraan lagi.
"Dah ya, gua pergi dulu", ucapnya.
"Kiss dong kiss", ucapku sambil memonyongkan bibir kearah Gevin.
"Ogah lo jigongan", ucapnya asal.
"Kamvret lu awas aja, gua minta kiss sama tetangga sebelah", ancamku.
"Yaudah gua minta kiss sama tetangga sebelah juga", ancamnya tak mau kalah.
"Ih lo homo? Tetangga sebelah kan duda", ingatku.
"Sebelahnya lagi kan janda", jawabnya.
"Yaudah kalau lo berani gua tinggal nyanyi aja lagu citacitata"
"Yang mana? Atitnya tuh disini? Goyang dumang? Apa goyang dribble?"
Pletak
"Goyang dribbel itu duo srigala pe'a"
"Oiya ya. Terus lo mau nyanyi yang mana?"
"Perawan atau Janda"
"Dih, lo aja udah gua perawanin tadi malem"
"Kamvret lu ya. Laki gak jelas"
"Lu yang gak jelas Fina"
"Pergi lu cari duit sono. Gua mau ngabisin duit dulu"
"Istri durhaka"
"Ngomong apa?"
"Istri durhaka"
"Fix bobo diluar malam ini", ancamku.
"Hmm, bobo dirumah janda yang di sebelah kanan atau kiri ya?"
"Berani lu awas aja. Gua sunat lagi"
"Beuhh yang. Jangan dong. Kita kan belum punya anak"
"Biarin, awas aja"
"Oke okee iya gua pergi dulu ya istriku. Sini dulu", ucapnya dan aku menghampiri Gevin. Gevin menyium keningku, kedua mataku, hidungku dan terakhir bibirku.
"Hati-hati dirumah ya. Kabarin kalau mau kemana pun", ucapnya sambil mengacak rambutku pelan.
"Siap", ucapku sambil hormat kepadanya.
----------------------------------------------
"Mau cari siapa ya buk?", tanya seorang suster yang duduk dimeja resepsionis.
"Saya, mau cari Seyra Biandina sus"
"Bentar ya buk", ucapnya lalu sibuk melihat komputer yang ada dihadapannya.
"Maaf buk, tapi pasien yang bernama Seyra Biandina sudah pulang sudah lama"
"Sudah lama? Kapan ya sus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Be Love {1}
Teen FictionSebagai sahabat yang baik aku akan melakukan apapun untuk membuat sahabatku tersenyum. Tapi tidak dengan membantunya untuk move on. Aku tidak mungkin menerima lamaran sahabatku yang padahal aku tahu dia masih mencintai gadis itu. Dan aku akan berakh...