19...

26.1K 1.5K 15
                                    

"Permisi, Kak Rena ya?", tanyaku  menghampiri seorang wanita yang seumuran dengen Kak Belle.

"Fina?", tanyanya. Aku mengangguk.

"Yuk ikut aku", ajaknya. Aku pun berjalan dengan Kak Rena menuju mobilnya.

"Kita langsung kerumah sakit ya", ucapnya.

"Ngapain kak?", tanyaku bingung. Kak Rena hanya tersenyum.

"Mau mastiin semuanya baik-baik saja", ucapnya.

----------------------------------------------

Gevin pov

"Vin, gua gak bisa nemuin Fina di singapore. Kayaknya dia udah pergi", ucap Riana. Aku pun hanya diam.

"Bisa tinggalin gua sendiri", ucapku kepadanya. Riana mengangguk dan berjalan keluar ruangan.

Drrtt drtttt

08213449484xxx

"Gua dijakarta. Lo bisa kesini?", ucap sang penelpon to the point. Aku terdiam mendengar suaranya. Aku sangat hafal dengan suara ini.

"Tolong jangan kasih tau siapapun gua disini. Gua butuh lo Gev"

Tut tut tut

Aku melepaskan ponsel  dari telingaku. Aku segera berjalan meninggalkan ruangan. Saat membua pintu ternyata Riana berdiri disana.

"Mau kemana?"

"Balik, bokap butuh gua. Tolong kasi tau perkembangan Fina kalau lo udah ketemu", ucapku berbohong.

Riana mengangguk mengerti. "Mau gua anter?", tawarnya.

"Gak, makasih", jawabku dan berlalu pergi.

----------------------------------------------
Fina Pov

Sudah dua hari aku disini. Aku membuka lembar demi lembar album fotoku semasa remaja dulu. Aku sunggu rindu dengan apa yang terjadi dulu, semuanya begitu indah.

Ceklek

"Fina", panggil seseorang yang sudahku tunggu kehadirannya dari kemarin.

"Maaf aku baru bisa nemuin kamu hari ini"

"Kamu-aku?", tanyaku saat tersadar dari panggilannya padaku. Dan Gevin mengangguk.

"Gua udah gak suci lagi", ucapku.

"Aku tetap cinta kamu", jawabnya.

"Gua udah gak perawan lagi", ucapku lagi.

"Aku tetap cinta kamu", jawabnya.

"Dan gua wanita paling menjijikan"

"Dan aku tetap cinta kamu"

"Gevin!", bentakku.

"Fina!", ucapnya.

"Gua gak pantes buat lo"

"Ya, bagi kamu dari dulu aku emang selalu gak pantes buat kamu. Gitu kan Fin?"

Fina menggeleng. "Bukan gitu. Gua emang gak pantes buat lo atau siapapun Vin. Gua udah hina, udah menjijikan, udah gak suci, gak perawan lagi, gua gak bisa ngasih harta beharga gua buat suami gua. Guaa-"

"DAN GUA CINTA SAMA LO FINA! BEFINA KRISTALIA! GUA CINTA SAMA LO!", teriaknya prustasi.

"Tapi gua-"

"Persetanan dengan keperawanan lo. Gua cinta sama lo. Harus berapa kali gua bilang? Apa gua perlu sujud didepan lo?"

"Tapi Vin-"

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang