11...

30.1K 1.6K 18
                                    

Fina pov

Aku menatap keluar jendela pesawat.

Selamat tinggal masalalu. Ma, Pa, Bang, Ais, Qee, Cia maafin Fina yang kabur dan buat kalian malu. Fina cuma pengen kalian ngerti kalau Fina gak mau nikah dulu. Fina butuh waktu, luka yang Fina dapatin dari laki-laki berengsek itu belum kering.

Kalian pasti heran kenapa jadi gini?. Oke, aku akan sedikit mengenang kejadian itu.

Flashback

"Lo harus move on", ucapku

"Apa?", ucapnya lesu.

"MOVE ON BEGO!"

Gevin menatapku dalam. Dia menghirup nafasnya sejenak. "Kalo begitu bantu gua untuk move on Bef"

Aku tersenyum mengangguk. Akhirnya dia nurut juga. "Gua bakal bantu lo. Gua bakal cariin perempuan yang lebih dari mantan lo itu"

"Lo gak perlu cari. Gua udah nemuin perempuan itu.", Dia menatap mataku.

"Oh ya? Siapa?", tanyaku penasaran.

"Lo!", Dia masih menatap mataku dalam.

What The Hell?

"Menikahlah dengan gua Bef"

Aku melotot syok menatap Fina. "Lo sinting?. Please Gev. Jangan aneh-aneh deh. Mau jadi apa nanti anak kita kalau nikah"

"Please Fin. Bantuin gua. Masa iya gua ke acara tunangan dia sendirian. Ayolah. Lo kan penulis. Pasti lo penulis skenario yang baik", rayu Gevin.

"Nooooo. Gev, ini pernikahan begok. Gua mah ogah nikah sama lu kampret"

"Ck. Kita gak nikah. Tapi kita mau nikah aja gitu. Biarin semua orang tau. Gua gak mau di pandang kasian nantinya Bef. Pleaseee lo sahabat gua yang paling cantik paling baik pal-"

"Kampret lu ye emang. Enak aja ajak ajak gua. Menderita itu sendirian sono", potong Fina.

"Ah lo payah banget Fin. Gua bantuin lo waktu lo ampir bunuh diri waktu itu. Coba kalau gak ada gua?. Mati lo sekarang gentayangan."

"Dasar pamrih lu"

"Dah ah, gua mau pulang aja bye. Pokoknya gak ada nikah-nikahan.", aku berjalan keluar dari apartemen Gevin Meninggalkan Gevin yang diam mendengarkan keputusanku.

~~~

Satu Hari Kemudian

"Pokoknya pa. Fina gak boleh lanjut studynya. Liatkan sekarang, calon suaminya diambil sama ponakan kamu tuh"

"Ya ampun ma. Biarin aja lah Fina mau ambil study lagi"

"Gak bisa Pa. Dia itu perempuan, udah 25 tahun. Pokoknya dia harus nikah. Kalau dia udah nikah mau lanjut study sih itu urusan dia sama lakinya. Papa pokoknya kali ini harus dukung mama. Kalau gak? Awas aja. Pokoknya kita harus cari kandidat calon suami Fina. Mama gak mau tau ya pa....."

Aku berjalan mundur meninggalkan kamar Mama dan Papa. Tadinya aku ingin memberi tau tentang aku yang lulus bea siswa. Tapi, mendengar hal ini?. Mereka udah tau sepertinya. Dan sepertinga aku harus nerima tawaran Gevin. Untuk peredam sementara. Dari pada aku dijodohin kan?.

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang