Gevin pov
Aku memperhatikan rumah Riana. Sebelumnya aku sudah pernah kesini. Atau bisa dibilang bahwa aku sering kesini. Aku ingin memastikan siapa yang salah Riana atau Seyra?.
Aku gak mau mereka mencelakai Fina. Cukup, mereka cukup sudahi balas dendam dan sakit hati ini yang tak berujung. Aku gak mau Finaku. Befina Kristaliaku merasakan sakit dan pahitnya lagi sakit hati akibat perbuatan mereka semua yang berusaha menyakiti Fina.
Tok tok tok
Tanpa terasa ternyata aku sudah berjalan keluar dari mobil dan menghampiri rumah Riana.
Ceklek
"Eh, den Gevin", ucap pembantu Riana yang sudah mengenaliku sejak dulu. Pembantu ini dibawanya dari indonesia.
"Ada riana bi", tanyaku dengan sopan.
"Ada den, silahkan masuk.", ucapnya mempersilahkan aku masuk. Aku mengikutinya dari belakang.
"Silahkan duduk den. Mau minum apa?", tanya bibi Siti yang kuketahui namanya saat pertama kali kerumah Riana yang baru dulu.
"Terserah bi. Gak usah repot-repot", ucapku tak enak.
Bibi siti mengangguk. "Sebentar ya den saya buatkan minum dan panggilkan non Riana", ucapnya. Aku hanya mengangguk sopan.
Gak berapa lama. Riana datang menghampiriku dengan tersenyum hangat. Seperti biasa dia mencipika cipikiku.
"Ada apa Gev?", tanyanya to the point. Riana memang suka langsung to the point. Dia memang gak suka berbasa basi beda dengan wanita lain.
"Permisi den, non", ucap Bibi Siti datang dengan dua cangkir teh hangat yang dibawanya.
"Silahkan diminum den, non", ucapnya dan berlalu pergi.
"Minum dulu Gev", ucap Riana. Aku mengangguk dan mengambil cangkir yang ada didepanku dan meminumnya sedikit.
"Jadi gue kesini karna-"
Drrrtt drrrtt drrrtt
"Karna?", ulang Riana yang bingung menatapku tiba-tiba terdiam.
"Karna gue-"
Ddrrrtt drrrtt
"Diangkat aja dulu Gev", ucap Riana yang menatapku memperhatikan ponsel yang berada digenggamanku terus begetar. Aku melihat layar ponselku ternyata Dilon, orang kepercayaanku, detektif yang ku suruh menyelidiki kejadian yang terjadi sama Fina.
"Halo Lon", ucap Gevin.
"Gev, ada informasi terbaru, ternyata memang benar Seyra menyuruh menabrak dirinya sendiri itu semua karna dia ingin melindungi Fina dari tabrakan yang akan dilakukan oleh Riana Gev."
Gevin terdiam mencerna ucapan Dilon. Tapi, tiba-tiba kepalanya pusing. Penglihatannya berputar-putar. Dia menatap Riana yang menyeringai kearahnya.
"Gev, lu denger gue?"
"Dil tolong gue, gue dirumah-"
Brak
Author pov
Riana tersenyum iblis menatap Gevin yang telah terjatuh tertidur akibat obat tidur yang diberikan dengan dosis tinggi.
"Riana", panggil Winoga yang turun dari lantai dua rumahnya. Riana tersenyum manis kearah Winoga.
"Gevin kenapa?", tanya Winoga yang melirik Gevin tertidur disofa.
"Ti-dur", bisiknya kekuping Winoga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Be Love {1}
Teen FictionSebagai sahabat yang baik aku akan melakukan apapun untuk membuat sahabatku tersenyum. Tapi tidak dengan membantunya untuk move on. Aku tidak mungkin menerima lamaran sahabatku yang padahal aku tahu dia masih mencintai gadis itu. Dan aku akan berakh...