15...

27.9K 1.5K 14
                                    

"Kak Beeeeeeeee", teriak Ana. Aku yang sedang mengotak atik ponselku langsung menoleh cepat kearah Ana.

"Apaan sih teriak-teriak gak jelas", sungutku.

"Ini bukan koper ku kak Bee ini koper siapa? Huaahhh Kak Bee kayaknya ini koper cowok dehhhhh", rengeknya. Bukan kopernya? Tapi tadi dia ngambil kopernya sendiri kok?. Ck dasar gadis ceroboh tinggal satu tahun dengannya buat aku paham kalau adik tak sedarah ku ini sangat ceroboh. Dan sekarang. Kemana kita harus mencari sang koper?. Kalian pasti bingung sekarang aku dimana. Aku udah di Singapore di rumahnya Bang Fino.

"Woi kak diem aja bantuin guaaaa", rengeknya yang memekakkan telingan cantikku.

"Ck nih bocah. Udah deh beli baju baru aja disini apa susahnya."

"Gak bisaaaaa disana ada barang berharga gua. Pokoknya gua gak mau tau kita harus cari sang pemilik koper ini kak!", ucapnya final. Aku hanya bosa menghela nafas.

"Sekarang kita harus gimana?", tanyaku.

"Kok lo nanya gua sih kak? Kan gua nanya lo. Bantuin mikir napa kak?.", cerocosnya.

"Errrgggh" aku menyubit kedua pipinya gemas.

Pletak

"Sakit bego", ucapku sambil mengelus kepala cantikku.

"Salah lo sendiri", Ana melotot kearahku tajam.

"Gua mau nanya sama Kak Belle aja. Nanya lo percuma", ucapnya dan pergi meninggalkanku. Aku hanya mengedikkan bahu dan kembali mengotak atik ponselku.

---------------------------------------------

"Gua udah dapet nomornya", ucap Ana.

"Nomor apa?", tanyaku bingung.

"Nomor orang yang ketuker kopernya sama gua Begs", ucapnya kesal sambil memutar kedua bola matanya. Aku hanya ngangguk acuh dan kembali fokus menulis kegiatan yang akan dilakuin selama disini.

"Lo tau gak kak?. Suaranya brrrrrr", ucap Ana sambil mempraktekkan dirinya seperti menggigil kedinginan.

"Seksehhh", lanjutnya dengan desahan diakhir.

Plak

Aku menempeleng kepalanya pelan. "Jiji tau liat lo desah desah gitu", ucapku dengan bergidik ngeri.

"Kayaknya ganteng deh kak. Kalo ganteng fix dia jodoh gua", ucapnya sambil kegirangan sendiri dan aku hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan absurdnyaa Ana.

"Pokoknya ntar sore lo temenin gua ya nemuin dia", lanjutnya.

"Males ah. Ntar ganggu lagi. Lo kan mau ketemu sama cogan"

"Iya ya kak?. Ntar cogannya malah suka sama kakak. Ya udah deh gua pergi sendiri aja", ucap sambilnya cekikikan sendiri. Aku hanya mengangguk gak perduli.

"Pangerannnnnnn I'm cooooomiiingggg", ucapnya lebay sambil merentangkan kedua tangannya seolah olah ingin memeluk seseorang. Aku hanya menghela nafas sabar. Ngidam apa nyokapnya dulu ya?.

"Gua minjem baju looo ya kakk", ucapnya yang tersadar dari fantasi gilanya.

"Ogah", tolakku.

"Pokoknya gua minjem titik. Gua harus cantik dong kak. Gua udah move on dan sekarang penyempurnaan move on gua", Ana tersenyum dan menaik turunkan alisnya.

"Whatever. Lo diem deh gua mau nulis planing kita disini"

"Dih jangan ngarep jalan sama gua. Ntar gua tinggal lu sama calon jodoh gua"

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang