13...

26.1K 1.6K 8
                                    

Fina berdiri dibalkonnya. Ia memandang pemandangan hingar bingar New York.

"Lo kenapa kak?", tanya Ana yang menghampiri Fina dengan membawa dua cangkir coklat panas yang baru dibuatnya.

"Sahabat gua nikah", ucapnya pelan.

"Bagus dong", ucap Ana.

"Gak bagus Na. Itu buruk", ucap Fina.

"Lah kenpa? Jangan bilang kak Bee kayak aku"

Fina langsung menoleh ke arah Ana. "Kayak kamu? Maksutnya?"

"Iya, pasti sahabat kakak nikah sama mantan calon suami kakak ya?", tanyanya.

Fina menggeleng. "Gak, mantan calon suami gua itu sahabat gua Na."

Ana mengangguk anggukan kepalanya. "Kakak gak suka?", tanya Ana.

"Siapa sih yang suka kalau sahabatnya disakitin?", tanyaku. Ana terkekeh.

"Lo kayaknya cinta deh kak sama sahabat lo itu.", Fina mengernyit kan alis mendengarkan ucapan asal Ana.

"Ck, gak mungkin. Gua itu udah nganggep dia itu sahabat gua", elak Fina.

Ana menggeleng-gelengkan kepalanya. "Terus kenapa lo gak suka?"

"Karna calon istrinya itu orang yang buat dia ampir gila dan frustasi gua gak mau dia sampai nikah sama wanita ular itu", keluhnya.

"Jadi ceritanya lo peratian nih?", goda Ana.

"Yaiyalah dia kan sahabat gua Na", ucap Fina gemas.

"Ck ck ck belum nyadar juga ni orang tua", ucap Ana.

"Nyadar apaan sih?"

"Nyadar kalo lo itu sebenarnya cinta sama dia Kakakku Befina Kristaliaaaaaaa"

"Mungkin deh, cinta sebagai sahabat kan? Pasti lah.", ucap Fina.

Ana menghela nafasnya dengan kesal. "Please deh gak usah pakai embel-embel sahabat, gak usah me-nga-tas-na-ma-kan sa-ha-bat", ejanya.

"Lah emang gua sahabatan sama dia kali Na. Gua harus gimana? Musuhan?", protes Fina.

"Ck, coba lo pikir deh kak. Apa alasan lo gak suka dia nikah?"

"Karna dia nikah sama wanita ular yang udah nyakitin dia", ucap Fina cepat.

"Satu pertanyaan dan lo harus pikir jawaban ini selama satu menit", ucap Ana menantang.

"Lo yakin kalau itu bukan karna perasaan cinta lo?", lanjutnya. Fina diam memikirkan pertanyaan Ana tapi sudah satu menit dia tidak menemukan keyakinan itu.

"Gak bisa jawabkan?", ucap Ana sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Pikirin baik-baik kak. Sebelum lo nyesal", ucap Ana sambil menepuk bahu Fina pelan.

----------------------------------------------

Fina memperhatikan layar ponsel yang berada digenggamannya. Ntah kenapa ucapan Ana membuat dia kepikiran sampai tengah malam ini. Tiga hari lagi Gevin menikah. Itu yang dipikirkan Fina. Fina melirik ponselnya lagi. Ia pun memutuskan mendial nomor Gevin.

Tuuuut tuuuttt tuuutt

"Halo",ucap Gevin dibelahan dunia sana.

"Haloo", ucapnya lagi karna tak ada jawaban dari Fina.

"Haloo ini siapa ya?", tanyanya.

"Halo kalau cuma ma-."

"Gev-", ucap Fina terpotong"

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang