"Lo udah siap?", tanya Fina menatap Gevin yang duduk disampingnya. Sekarang mereka berada di atas rooftop gedung.
"Seharusnya kita lagi dirumah sekarang bukannya kabur gini apa lagi hari ini mau nikah.", ucap Gevin.
Fina terkekeh geli. "Nikah? Ck gua gak berharap bakalan nikah."
"Lo mau jadi gadis tua emang?", tanya Gevin bingung.
"Aduh Gevin sayangku cintaku. Ya enggak juga kali jadi gadis tua. Apa kata bokap nyokap gua Gev."
"Terus maksut lo gak berharap?"
Fina menghela nafasnya. "Untuk saat ini gua gak berharap bakalan nikah cepat. Mungkin 3 atau 5 tahun lagi"
"Ternyata drama itu buat capek ya?"
Fina mengangguk setuju. "Gua bahkan mual sendiri kali Gev. Kalo gak karna orang sekitar kita yang mantau, gua ogah kali mesra-mesraan sama lu", cibir Fina.
"Ck siapa juga yang demen sama lu Fin", ucap Gevin tak mau kalah.
"Yadeh yadehhh", ucap Fina ngalah.
"Gev"
"Fin"
Ucap mereka berbarengan.
"Gev, kita dosa gak sih boongin banyak orang gini?", tanya Fina. Gevin pun menjitak kepala Fina.
"Sakit begok", perotes Fina.
"Lo yang bener dong Fin. Pakek nanya dosa apa gak. Ya gua juga gak tau dosa apa gak sih. Kita tanya pak ustadz aja gimana?"
Fina langsung menempeleng kepala Gevin. "Kampret lu. Gua kira tau. Ternyata enggak sama kayak gua. Ogah ah, nanti ketauan rencana kita"
"Lo mau nanya apa tadi?", tanya Fina.
"Gak, gua gak mau nanya", ucap Gevin polos.
"Ck pea kenapa lo manggil nama gua juga pas gua manggil nama lo"
"Biar so sweet Fin", Gevin menaik turunkan alisnya.
"Najong Dah".
"Fin, kenapa lo mau kuliah diluar negri?"
"Lah kenapa lo mau pindah keluar negri?", tanya Fina balik.
Gevin mengedikkan bahunya. "Ntahlah cuma itu yang gua pikirin waktu ditinggalin dia", ucapnya lesu.
"Belom move on pak?", sindir Fina.
"Lah elu. Emang udah move on?", cibir Gevin lalu Fina menggeleng polos.
"Bayangin Nyet dari SMA GUA PACARAN BETAUN TAUN EH DI TIKUNG SAMA SAUDARA SENDIRI"
Gevin menatap Fina ngeri. "Woles mbak bro jangan ngegas gitu dong ngomongin masalalu"
"Mendingan gua emosi marah-marah lah elu? Nangis mewek cengeng lu dasar terong terongan", ejek Fina.
Gevin mengeleng-gelengkan kepalanya. "Gua nyesal ngomongin masalalu, bar bar lo keluar jadinya", Fina hanya melirik Gevin malas.
"Fin, lo beneran gak mau ngasih tau gua lo kuliah dimana?", tanya Gevin penasaran dan digelengi Fina.
"Pelit lo ah. Kasih tau dong.", ucap Gevin.
"Ck, gua itu mau buka lembaran baru jadi masalalu harus ditutup rapat-rapat kalau perlu tu yah dibakar Gev."
"Ya elah Fin. Lo mau jadiin gua masalalu? Masa depan kenapa", protes Gevin.
"Udah lah. Pokoknya sepulang dari sini. Lo pergi kenegara tujuan lo. Dan gua pergi kenegara tujuan gua. Kita kan sama-sama mau memulai hidup baru. Lo gak perlulah tau gua dimana, gua juga gitu gak perlu tau lo dimana.", jelas Fina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Be Love {1}
Teen FictionSebagai sahabat yang baik aku akan melakukan apapun untuk membuat sahabatku tersenyum. Tapi tidak dengan membantunya untuk move on. Aku tidak mungkin menerima lamaran sahabatku yang padahal aku tahu dia masih mencintai gadis itu. Dan aku akan berakh...