12...

28.6K 1.6K 21
                                    

"Kenapa Na?"

"Gak kak Bee. Namanya aneh Hahahaah", ucapnya sambil terbahak.

Aku mengeleng takjub. "Gue kira napa dah. Eh kita, lo gue aja deh. Sok imut ngets lau aku kamu berasa lesbong"

Ana kembali terkekeh lalu mengangguk. "Siap kak bee. Eh seriusan namanya Zigo?"

"Emangnya kenapa sih?", tanyaku heran.

"Lucu aja kak Bee kayak nama pemain film ganteng ganteng seringgalau itu looh"

"Itu Digo kelauss bukan Zigo.", ucapku.

"Hehehe iya iya Digo gua lupa Kak."

"Masih lama ya kita sampainya? Sumpeh ye kak gua bosen banget"

"Ck hiper banget sih lo jadi orang. Pasti bonyok lu bersyukur lo kabur"

"Jehong lu kak. Tapi mungkin aja sih gak ada yang ngerecokin mereka lagi kalau pacaran"

"Lo gak punya saudara apa?", tanyaku. Ana menggeleng.

"Gua anak tunggal kak. Gua punya sih abang"

"Lo anak tunggal tapi punya abang? Gimana sih?"

"Hehe ya gitu lah kak ah. Pucing palak baby kalau dijelasin. Nanti aja aku kenalin langsung keorangnya. Mana tau jodoh", ucapnya sambil menaik turunkan alis.

"Ck. Gua males nikah"

"Wtf jadi lo mau jadi perawan tua gitu kak?. Ya ampun kak, percuma muka lo cantik lo pinter sekolah tinggi tinggi tapi jadi perawan tua. Dosa loh kak jomblo seumur hidup. Bahkan ya kak nabi aja bil-"

"Bacot lu. Gua belum selesai ngomong pe'a."

"Maksut gua kalau sekarang gua mau fokus dulu kuliah. Gua masih nyembuhin patah hati"

"Jangan lama-lama kak. Patah hati kalau diturutin gak bakal habis. Lo yang disakitin seharusnya lo bisa buktiin lebih bahagia dari dia. Semua orang berhak bahagia kak termasuk lo. Dah ah gua mau bobo aja. Masih lama juga perjalanan", ucapnya lalu memejamkan mata.

"Apa masih ada sisa kebahagiaan untuk gue?", lirihku.

--------------------------------------------

"Kamar lo disana. Ini kamar gue. Gue mau bobo dulu jat lag nih.", aku berjalan memasuki kamarku.

Sebenarnya setelah depresi berat sampai-sampai mau bunuh diri. Aku kenegara ini sendirian. Keluarga ku dan juga sahabatku gak ada yang tau aku kemana. Aku hanya meninggalkan surat di atas nakas kamar waktu itu. Aku cuma bilang kalau aku mau nenangin diri sebentar dan bakal balik lagi. Childish? Emang sih. Aku tipe orang yang lebih baik memulai kehidupan baru dari awal dari pada harus menahan sakit hati. Bagiku berada ditempat yang sama dengan orang yang telah menyakiti aku itu sangat tersiksa.

Selama aku disini, awalnya aku tinggal dihotel, terus karna aku tertarik untuk kuliah lagi aku lebih memilih negara ini. Dan memutuskan untuk beli apartemen ini. Memang tidak terlalu mewah tapi setidaknya nyaman untukku.

Tok tok tok

"Masukkk", ucapku.

"Kenapa Na?", tanyaku saat dia ikut berbaring disampingku.

"Lo gak jadi tidur kak?", tanyanya mengalihkan pertanyaanku.

"Gua sedikit mengenang"

"Sebenarnya kita sama.", lanjutku.

"Sama?", ulangnya.

Aku mengangguk. "Gua juga kabur dari rumah. Gua kabur disaat pernikahan gua kemarin"

Best Friend Be Love {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang