VS 19 | Love's Seed

1K 151 5
                                    

Helen menata rambutnya seperti biasa. Tepatnya seperti saat ke event terakhirnya. Kali ini ia tak menatanya sendiri. Tapi dengan bantuan Nathan-walau tubuhnya milik Erza sih.

"Pinter nge-hode-nya." Nathan merapikan anak rambut gadis itu yang masih ada di luar. "Tapi percuma."

Helen menoleh, kemudian mendengus kesal. "Emangnya kenapa, sih?" Mata Nathan turun ke dada gadis itu.

Ugh.

"Sedatar-datarnya punya Lo. Tetep aja ceweknya keliatan."

Wajah Helen seketika memerah. Memalukan. Kurang ajar, batinnya. "Kan kalo pake jaket nggak." Gadis itu berkata sebal. "Ressan sama Rendy aja ampe kaget."

Nathan mengembuskan napasnya kasar. Kemudian berbicara untuk meyakinkan cewek itu, "Tapi tetep aja, Len," ujar Nathan. "Toh cowok juga banyak yang suka sama Lo."

Helen terdiam. Memasang wajah sok datarnya, padahal ia sudah tak kuat menahan senyum karena salah tingkah. "Ngaco," tukas Helen kemudian bangun dari tempat duduknya.

Tangan gadis itu kini terulur, meraih tas yang isinya baju cosplay Shiho Kitazawa daro idolm@ster. Tepatnya baju saat Shiho menyanyikan lagu Ehon. Sungguh, tak akan ada yang mengerti apa yang tebersit dalam otak seorang Helen. Datang pakai baju ala cowok, tapi mau cosplay yang kesannya cewek sekali.

"Mau cosu juga?" tanya Nathan.

"Mau, dong!" ujar Helen dengan wajah berbinar. "Hari ini Carissa juga dateng. Kita mau ikut lomba karaoke."

"Terserah, deh." Nathan tersenyum sembari mengacak sedikit poni milik―Erza yang sudah diubahnya sedikit. Ah, bodo amat. Paling Erza hanya protes sesaat.

***

Hari ini begitu cerah dan pastinya semua berpikir ini adalah hari yang pas untuk bersenang-senang. Termasuk sekumpulan orang yang kini tengah berdiri di depan gerbang salah satu sekolah. Mereka tengah menunggu angkutan kota yang bisa disewa sampai stasiun biar tidak ribet. Ya, sekumpulan orang itu adalah Helen dan klubnya.

Nathalie ikut nggak, ya? Batin Helen yang pikirannya mendadak berhenti pada orang yang biasa jadi lawan mainnya.

Nathan yang ada di sampingnya menatap heran gadis itu yang terus memandangi ponselnya. "Ada yang ketinggalan?" tanya Nathan.

Helen mengerjap cepat. Refleksnya memang di atas rata-rata. "Nggak, kok." Gadis itu menggeleng.

"Terus kenapa?" tanya Nathan lagi.

Helen hanya tersenyum. Ia tak mau membahas Nathalie pada orang ini mengingat beberapa hari lalu ia mengatakan bahwa Nathalie adalah Nathan. Walau itu tidak mungkin, tapi tetap saja Helen kepikiran. Bagaimana kalau ucapannya benar?!

"Nggak apa, kok. Lo nggak usah sekhawatir itu." Helen kini berjalan ke sisi para gadis.

Ada Maya yang menenteng tas berisi kimono, Kana yang tanpa melakukan sesuatu seperti Helen pun sudah seperti gadis yang tengah crossdressed. Selain itu ada juga Eri, Alya, Nadin, Zahra, serta Shani yang siap untuk lomba kabaret.

"Kaa-chan," panggil Kana membuat Helen menoleh. "Cosu apa?"

Helen tersenyum riang. "Shiho!"

"Kita kabaret Umaru, yeay!" Nadin menimpali.

Di pihak lain, Rendy berulang kali menatap jalan raya yang ada di hadapannya. Mencari angkutan kota yang kosong. Sampai, jari telunjuknya terulur ke depan memberhentikan sebuah mobil angkot warna hijau.

Love Life an Enemy Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang