Helen kini berada di backstage panggung utama. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Sebenarnya ia bisa saja kabur tadi-meski itu tidaklah mungkin. Ditambah, Nathan dan Kana menyeretnya paksa, yang kini sudah pergi meninggalkannya begitu saja.
"Kak Len santai aja," kata Yuna yang cepat akrab dengan Helen.
Demi apapun, bagaimana mungkin dirinya bisa santai di saat-saat tak terduga yang sebenarnya ia harapkan ini. Di sisi lain. "Entah kenapa aku ngerasa nggak enak sama Ri-chan." Helen kini tersenyum getir.
"Ri-chan justru lebih gak enak kalau nggak ada yang gantiin dia," balas Riku. "Lagian ini juga event yang udah lama kami tunggu. Ide Ri-chan dari lama pula."
"Kirari Starlight berterimakasih banget!" ujar Nao yang meski tampak sibuk memainkan ponselnya masih mau melirik dan tersenyum ke arahnya.
"Masalahnya Ri-chan center," kata Helen ragu.
"Tapi pas tadi kakak di stand kita, Ri-chan sempet datang. Dia nunjuk-nunjuk kakak," jelas Hime.
"Eh, di ... datang?" tanya Helen yang kini terpejam karena staff KiraStar memberi maskara pada matanya.
Nao dan Yuna mengangguk.
"Padahal tadi-"
"Ngehode, ya, hehe. Tapi, manis banget dandanannya, jadi kayak bishi ahaha."
Ah, ternyata yang dikatakan oleh Nathan tadi pagi adalah benar. Dia tetap terlihat sebagai perempuan. Sedatar-datarnya punya Lo. Tetep aja ceweknya keliatan. Wajah Helen memanas mengingat kata-kata itu.
"Selesai!" kata Risa―staff yang memberikan sedikit polesan pada Helen.
Nggak ada yang berubah, batin Helen.
"Nggak berubah banyak. Cuma bikin kamu lebih berkilau dikit."
"Kalo kayak gini Ri-chan kalah haha." Nene tergelak melihat Helen.
Di saat yang sama, Helen bersyukur kalau dirinya suka mengikuti gerakan-gerakan miki KiraStar saat waktu senggang-meski jarang. Setidaknya, ia tidak akan mengacau karena mengagalkan gerakan. Karena ya, diam-diam, ia masih memupuk keinginannya untuk menjadi seorang idol.
"Whoaaa .... Selamat datang di Kirari Starlight!" sambut seorang member yang baru datang dari stand. Itu Sacchan.
Helen tersenyum menanggapinya. Demi apapun, dunia ini adalah dunia impiannya yang lain. Selain game, JC, kepenulisan, dan fans idol. Lalu, saat ini ... ia benar-benar menjadi idol. Walau sementara entah kenapa ini terasa cukup. Helen kembali tersenyum.
Demi dunia penuh kilauan ini yang ... hanya sesaat.
***
Helen menarik napas panjang begitu panggung tempat ia berdiri saat ini dikerumuni oleh banyak orang. Jelas, terlihat oleh matanya secara langsung. Bohong kalau ia tidak gugup. Tapi ia harus maju mengikuti langkah yang lainnya. Karena ia adalah bagian dari mereka sekarang.
"Kami dari.... Kirari Starlight!"
"Sebelumnya kalian udah tau, kan?" tanya Nao.
"Kita sudah kedatangan member baru, yeay!" Yuna bertepuk tangan.
"Kenalan dulu, yuk!" ajak Mio. "Inilah ... Sakaguchi Ren!"
Tepuk tangan para member menjadi dominasi. Gemuruh dalam dada Helen bertambah kencang saat beberapa orang seolah menatapnya dingin. Orang-orang itu ... pasti fans berat Ri-chan.
![](https://img.wattpad.com/cover/54167327-288-k796805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Life an Enemy Couple [END]
FantasyTeen Fantasy Fiction. Highest Rank #77 on Fantasy. #250517 Nomine WAWA2017 Romance Remaja Terbaik ❁❁❁ Helen, seorang gamers sekaligus penggila Jepang yang dunianya mendadak berubah sejak kedatangan Flash a.k.a Erza. Sesosok malaikat―yang meng...