Awal

5.2K 192 14
                                    

   Sepasang mata sembab itu terarah menatap langit yang sedang berteriak nyaring mencakar kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Sepasang mata sembab itu terarah menatap langit yang sedang berteriak nyaring mencakar kepadanya. Dengan tangan yang gemetar dan saling beradu ia menyapu helaian rambut yang kini bertirai basah terhantam air langit dari wajahnya.

Ampuni aku tuhan karena aku telah mendosa,

Ia kembali berbisik kepada malam gelap mencekam di sekitarnya. Udara hampa itu serasa mencekiknya, mengejar bersama gemuruh langit yang kian mendekat. Ia meraih dan mencengkram dermaga di hadapannya,

Ampuni aku tuhan karena aku telah mendosa,

Dengan sekuat tenaga ia mendorong dirinya keluar dari tiang-tiang pembatas dermaga. Ia berdoa, merancau atas segala yang menimpanya. Kesempatan yang sempurna pikirinya, bahkan segala hal disekitarnya sedang memaki, guntur dan badai yang bergejolak serta tabrakan ombak dibawah sana yang bersatu-padu menghantam bisa menjadi saksi, ini waktu yang tepat.

Ampuni aku tuhan karena aku telah mendosa,

   Kembali terdengar lagi dentuman guntur serta cambukan kilat yang kembali berlomba-lomba mengiringinya, tetapi tidakpun sekali itu membuatnya takut. Dengan tangan yang makin gemetar beriringan ia mencengkram tiang dermaga sekuat-kuatnya seraya menatap lajuan deras air membeku dibawah sana. Ia memejamkan mata dan mengambil nafas panjang,

Ampuni aku tuhan karena aku telah mendosa,

   Genggaman itu kemudian perlahan dilepas membuat tubuhnya terjatuh dalam adegan yang diperlambat. Terhempas, menyatu dan menghantam air beku yang berpacu bersama ombak menari mengiringinya. Tak ada yang mendengar, tak ada yang menyaksikan, hanya ada diam dan mati rasa. Semua terasa begitu tenang dan ia akhirnya bisa bebas. Pada nafas terakhirnya ia menyaksikan semuanya diputar kembali, menelan seluruh air asin yang perlahan menidurkannya dan berbisik,

Forgive me Lord, for I have sinned.

________________________

"author notes"

Cerita ini akan didasari oleh takdir, dan sedikit misteri. Semua adalah karangan fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh atau peristiwa adalah unsur ketidak sengajaan. Ini cerita pertama saya, sehingga apabila terjadi kesalahan harap dimaklumi. Pengembangan karakter akan dilakukan di setiap chapternya so give it a change. Also in this story I will put some other language here and there.

Dilarang mencuri karya, meng-copy tanpa seizin pemilik.

Thanks Love, and have a good day!💕

Thanks Love, and have a good day!💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
a Letter From Heaven - Sepucuk Surat Dari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang